TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi, mengatakan, kondisi bursa setelah menguat sejak perdagangan pertengahan Juni lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin dilanda tekanan jual. IHSG ditutup turun 1 persen atau 42 poin ke posisi 3.901,788.
"Koreksi ini sejalan dengan koreksi yang terjadi di bursa saham Asia, kecuali Jepang. Indeks MSCI Asia di luar Jepang pada perdagangan kemarin turun 1,2 persen," katanya.
Penguatan lanjutan sejumlah saham pertambangan dan perkebunaan tidak mampu menahan kejatuhan indeks. Koreksi yang terjadi terutama dipicu isu perlambatan ekonomi global terutama China yang aktivitas manufakturnya kembali melemah untuk delapan bulan berturut-turut. Indeks aktivitas manufaktur China Mei lalu turun dari 48,4 menjadi 48,1.
Menurut Yangpi, tidak hanya China, aktivitas manufaktur Jerman dan AS yang keluar tadi malam juga melemah. Indeks PMI AS turun menjadi 52,9 dari bulan sebelumnya 54. Indeks PMI Jerman turun dari 44,7 menjadi 45,2. Sebelumnya The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini dari 2,4 persen menjadi 1,9 persen.
Gambaran perekonomian dunia yang kurang menggembirakan tersebut kembali menekan pasar saham global. Indeks DJIA dan S&P 500 di Wall Street terkoreksi tajam masing-masing 1,96 persen dan 2,22 persen.
Harga sejumlah komoditas primer kembali terkoreksi. Harga minyak mentah di AS turun hingga 4 persen di posisi 78 dolar AS/barel. Perkembangan pasar yang kurang kondusif tersebut akan kembali memicu tekanan jual pada perdagangan akhir pekan ini.
IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang lebar dengan support ada di 3825 dan resisten di 3940, paparnya.
IHSG : S1 3860 S2 3825 R1 3940 R2 3970
Saham Pilihan
PGAS 3275-3450 BoW, SL 3200
ANTM 1260-1350 Sell
BUMI 1170-1260 Sell
ADRO 1340-1430, Sell
ASII 6550-6800 BoW, SL 6400
INDY 1730-1870 Sell
RALS 870-940 BoW, SL 850
MAPI 6650-6900 BoW
SUMBER : First Asia Research
DATA : STEVEN
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar