Bocah 7 Tahun Kena Stroke Karena Menderita Cacar Air

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2012/06/09/763/alexportsmouthnewsdlm.jpg
Gosport, Hampshire, Cacar air merupakan penyakit yang gampang menular dan dapat menyerang siapa saja. Bila ditangani dengan baik, cacar air sebenarnya tidaklah berbahaya. Namun seorang bocah 7 tahun harus terserang stroke yang disebabkan oleh virus cacar air.

Alex Roantree-Roesch (7 tahun) ditemukan pingsan oleh ayahnya di ruang tamu rumahnya di Gosport, Hampshire. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan ia menderita stroke yang dipicu oleh virus cacar air (chickenpox).

Virus cacar air yang diderita Alex 9 bulan sebelumnya telah memicu stroke dengan menyebabkan penyusutan arteri atau pembuluh darah.

"Saya melihat Alex di lantai, kakinya tertekuk di bawah dan dia seperti boneka kain. Saya bertanya apa yang sakit tapi saya tidak mendapat jawaban apapun dari dia. Lalu ia mengeluarkan erangan, semacam ratapan yang mengerikan," jelas ayahnya, Roantree-Roesch (40 tahun), seperti dilansir Dailymail, Sabtu (9/6/2012).

Karena serangan stroke tersebut, Alex kini harus menggunakan bebat di kaki kanannya dan telah kehilangan beberapa ketangkasan di tangannya. Dia sedang menjalani terapi okupasi dan fisioterapi di pusat rehabilitasi, serta harus minum tablet zat besi dan aspirin setiap hari.

"Saya sedang menonton kartun di televisi dan kehilangan kendali atas tanganku. Saya tidak begitu ingat, tapi saya tahu saya tidak seperti dulu dan saya sulit melakukan beberapa hal sekarang," ujar Alex.

Meskipun jarang, stroke diakui memiliki kaitan dengan cacar air. Menurut Stroke Association, 1 dari 25.000 anak menderita stroke akibat virus karena penyusutan arteri.

Cacar air (chickenpox) adalah salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat dan disebabkan oleh virus varicella zoster. Pada kulit penderita akan ditemukan sekumpulan bintik-bintik kecil, berisi cairan atau keropeng. Bintik-bintik tersebut membuat penderita merasa gatal.

Gejala baru tampak setelah 10-21 hari terinfeksi. Penderita sering mengeluhkan sakit kepala, demam dan meriang.

Pengobatan biasanya ditujukan untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti peradangan jantung, peradangan sendi dan peradangan hati. Lingkungan yang higienis di sekitar pasien termasuk tempat tidur dan kebersihan tangan dapat mengurangi timbulnya infeksi lanjutan.

sumber : health.detik.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar