VIVAnews - Ratusan demonstran Filipina melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China di Manila, Jumat 11 Mei 2012, terkait sengketa kedua negara di perairan Laut China Selatan. Mereka memprotes tindakan China di wilayah tersebut beberapa waktu lalu yang menimbulkan ketegangan dua negara.
Diberitakan Reuters, demonstran hanya berjumlah sekitar 200 orang, jauh dari klaim perkiraan sebelumnya yang akan mencapai lebih dari 1.000 orang. Mereka membawa poster dan spanduk anti China sambil berorasi yang disambut sorak-sorai.
"Hentikan agresi China sekarang!" teriak salah seorang demonstran.
Secara umum, demonstrasi itu berlangsung damai. Insiden kecil sempat terjadi saat seorang demonstran tiba-tiba datang dan hendak membakar bendera China bertuliskan "Scarborough adalah milik kami." Polisi langsung turun tangan mencegah hal tersebut dan menangkap pelaku.
Kebanyakan dari para demonstran berasal dari Partai Akbayan, partai pendukung Presiden Benigno Aquino. Demonstrasi ini dipicu oleh ketegangan saat patroli laut China mencegah angkatan laut Filipina menangkap nelayan ilegal asal Negeri Tirai Bambu di Scarbourough Shoal. Ketegangan semakin dipicu oleh latihan gabungan Filipina-Amerika Serikat di Laut China Selatan.
Beberapa hari menjelang demonstrasi, pemerintah China memperingatkan warganya di Filipina untuk tidak keluar rumah dan menghindari jalan besar. Selain pemerintah, berbagai agen pariwisata di China juga membatalkan penerbangan mereka ke Filipina.
Siap Berunding
Pemerintah Filipina diberitakan CNN menyatakan siap berunding dengan China perihal wilayah sengketa di Laut China Selatan. "Diplomat Filipina tengah berusaha untuk mengambil solusi diplomatik, yang diharapkan dapat mendinginkan situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Raul Hernandez.
Menanggapi pernyataan Filipina, juru bicara Kemlu China, Hong Lei, mengatakan bahwa China tidak pernah sekalipun menolak solusi diplomatik. Namun, ujarnya, pemerintah Filipina yang selalu memicu pertikaian.
"China berharap Filipina tidak mengambil tindakan yang memperbesar masalah yang akan mengganggu hubungan kedua negara. Kami mendesak Filipina untuk bertindak positif," kata Hong.
Selain China dan Filipina, beberapa negara juga turut dalam bursa sengketa ini, di antaranya adalah Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan.
Wilayah Scarborough Shoal diyakini menyimpan cadangan minyak dan gas yang besar. Menurut data pemerintah AS tahun 2008, cadangan minyak di wilayah ini diperkirakan mencapai 213 miliar barel.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar