VIVAnews - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan bahwa program konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) akan berlanjut. Untuk itu, Kemenperin akan terus mengawal pembuatan converter kit, atau alat pengonversi BBM ke BBG.
Menurut Hidayat, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui converter kit akan diproduksi oleh perusahaan mana. "Kami belum tahu, siapa yang akan memproduksi converter kit secara besar-besaran nantinya," kata dia di Jakarta, Rabu 16 Mei 2012.
Walaupun belum mengetahui perusahaan mana yang akan membuat converter kit untuk umum tersebut, Hidayat menjelaskan, untuk langkah awal, yang akan memasang converter kit adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Untuk awalnya, dana masih mengandalkan dari Kementerian ESDM," ujarnya.
Selanjutnya, menurut Hidayat, ketika program ini berjalan dan menyasar kendaraan yang lebih besar, Kementerian Perindustrian akan melakukan perencanaan, terkait pihak mana yang akan diajak serta memproduksi alat tersebut.
"Ada kemungkinan pihak BUMN atau mungkin swasta nasional. Bisa juga sepenuhnya swasta atau mungkin pihak asing," tuturnya.
Namun, yang pasti, Hidayat melanjutkan, pemerintah tidak akan sendirian dalam memproduksi converter kit itu. "Pemerintah tentunya tidak sanggup untuk menyediakan alat itu untuk seluruh mobil yang jumlahnya lebih dari 50 juta," ujarnya.
Menurut Hidayat, untuk pemasangan converter kit, Kementerian Perindustrian akan bekerja sama dengan bengkel-bengkel resmi perusahaan besar di Indonesia.
"Para pengusaha sudah rela bengkel besarnya sebagian dipinjamkan untuk digunakan memasang converter kit," ujarnya.
Menurut Hidayat, upaya itu adalah salah satu bentuk dukungan dari pengusaha terhadap program penghematan yang dilakukan pemerintah. (art)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar