VIVAnews - Kementerian Perindustrian mengungkapkan, produksi alat pengubah konsumsi bahan bakar (converter kit) lokal mulai digarap pada tahun depan.
Tahun ini, program pengalihan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) ke gas baru diterapkan pada kendaraan dinas milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan angkutan umum.
"Setahu saya, yang mulai menggunakan itu (converter kit) hanya di Kementerian ESDM," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Anshari Buchori di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 9 Mei 2012.
Anshari menuturkan, program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) ini telah menjadi program prioritas pemerintah. Untuk tahun ini, kebijakan tersebut baru dijalankan di Kementerian ESDM.
Kementerian Perindustrian sendiri, kata dia, rencananya baru menggarap program konversi BBM tahun depan. Kementerian ini bertugas mendorong industri dalam negeri agar memproduksi converter kit lokal mulai tahun depan .
Saat ini, Kementerian Perindustrian mengaku bahwa seluruh persiapan program tersebut tengah dilakukan. Di antaranya, penyiapan tender pengadaan converter kit yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian ESDM.
"Kalau kami, lebih mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi converter kit," kata Anshari.
Upaya lain adalah memfasilitasi negara-negara yang menggunakan teknologi pengubah konsumsi bahan bakar kendaraan seperti Italia dan Korea Selatan agar bisa bekerjasama dengan industri dalam negeri.
Selain itu, pemerintah juga akan meminta bengkel-bengkel agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk ikut membantu dalam proses pemasangan converter kit.
Pemerintah sendiri telah menargetkan pengadaan converter kit sebanyak 250 ribu hingga tahun 2014. Rencananya, anggaran untuk satu mesin alat itu dialokasikan sekitar Rp12 juta hingga 15 juta.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar