VIVAnews - Sejumlah perusahaan sekuritas yang melayani transaksi saham Facebook Inc mengaku mengalami kerugian hingga US$100 juta atau setara Rp900 miliar. Kerugian itu terjadi, akibat kekacauan perdagangan perdana saham tersebut di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat.
Empat pelaku pasar utama Wall Street itu mengungkapkan, mereka dan sejumlah broker lain tak bisa melaksanakan permintaan transaksi saham dari ribuan konsumennya.
Keempat pialang tersebut adalah Knight Capital, Citadel Securities, UBS AG, dan Citi's Automated Trading Desk.
Salah seorang eksekutif dari satu perusahaan itu, seperti dikutip VIVAnews dari laman Reuters, Jumat 25 Mei 2012, memperkirakan kerugian US$100 juta tersebut muncul akibat kegagalan transaksi perdagangan.
Knight dan Citadel mengkalim, kerugian yang mereka alami ditaksir mencapai kisaran US$30 miliar hingga US$35 miliar.
Bursa Nasdaq juga harus bertarung dengan prospek dari kalangan luar yang bisa membuat bursa khusus emiten teknologi itu kehilangan Facebook, sebagai salah satu emiten barunya.
Pada perdagangan kemarin, saham Facebook ditutup menguat 3,2 persen ke level US$33,03 per lembar. Walau naik, harga saham perusahaan jejaring sosial raksasa ini masih berada US$5 di bawah harga perdananya.
Facebook kini harus berhadapan dengan sejumlah otoritas bursa seperti U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), the Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) dan Massachusetts Secretary of the Commonwealth William Galvin. Mereka kini sedang mengali informasi mengenai bagaimana IPO Facebook tersebut ditangani.
Kabar baru dari kekacauan IPO Facebook memunculkan dugaan bahwa pesanan saham yang diajukan investor tak dilaksanakan pada harga yang diminta.
Salah seorang penasihat yang mengetahui kondisi tersebut menuturkan, banyak pemodal yang mulai mencari tahu informasi bahwa pemesanan saham mereka tak dilakukan pada harga yang diminta. (asp)
Home » Bisnis dan Ekonomi » Korban IPO Facebook, 4 Pialang Rugi Rp900 M
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar