Home » Bisnis dan Ekonomi » November, Kuota BBM Bersubsidi Bali Habis
November, Kuota BBM Bersubsidi Bali Habis
VIVAnews - PT Pertamina (Persero) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bskar Khusus (SPBBK), yang merupakan stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Bali. Menurut Direktur Marketing dan Trading Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta, SPBU ini diresmikan untuk menekan subsidi BBM yang terus membengkak.
Hanung menyebutkan kuota premium untuk Bali sendiri sebanyak 510 kilo liter dan solar sebesar 926 kilo liter. Hingga April 2012, kuotanya sudah jebol 11 persen. Jika tidak ada penambahan kuota, jatah BBM bersubsidi untuk Bali habis November. "Untuk itu penting mengurangi beban negara. Caranya, tentu menggunakan Pertamax, terutama untuk kendaraan mewah," ujarnya saat peresmian SPBBK di Denpasar, Bali, Jumat 25 Mei 2012.
SPBBK merupakan SPBU yang hanya menjual produk Pertamax, Solar keekonomian dan Pertamina Dex. Bahan bakar yang dijual adalah bahan bakar non subsidi. Pertamina akan memantau secara langsung kualitas, takaran dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan produk bahan bakar khusus (BBK).
Bagi pengusaha yang berniat membangun SPBBK, Hanung menjamin Pertamina akan memberi insentif berupa Rp500 perliter. "Kalau BBM bersubsidi kami beri Rp325 perliter," ujarnnya.
Menurut Hanung, Peluncuran SPBBK di Jalan Raya Sesetan 315 Denpasar ini sebagai salah satu bentuk komitmen untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar berkualitas tinggi. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kepada kebijakan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi.
Sampai saat ini jumlah SPBU yang telah menjual Bahan Bakar Khusus (BBK) atau Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi sebanyak 623 atau 56 persen dari total 1121 SPBU yang terdapat di area Jatim-Balinusa. Sementara untuk propinsi Bali telah beroperasi 87 SPBU yang telah menyediakan produk Pertamax atau sebesar 50 persen dari 178 SPBU yang ada di wilayah Bali. (eh)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar