VIVAnews - PT Pertamina membantah terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah. Namun, stok BBM nasional hingga saat ini diperkirakan hanya cukup untuk memasok kebutuhan selama 21,55 hari.
Selain itu, Pertamina menjamin tidak akan ada kelangkaan BBM secara nasional, yang ada hanyalah pengendalian BBM bersubsidi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta menjelaskan, stok BBM jenis Premium mencapai 1.334.975 juta kiloliter yang mencakup 17,85 hari. Sedangkan stok BBM jenis Solar tercatat 1.677.958 kiloliter, cukup untuk 21,69 hari dan minyak tanah 365.317 kiloliter atau 79,04 hari.
"Totalnya 3.378.250 kiloliter atau 21,55 hari. Kalau untuk stok Pertamax sebesar 76.897 kiloliter itu bisa cukup untuk 51,34 hari," kata Hanung di Jakarta, Kamis 24 Mei 2012.
Hanung menjelaskan, stok BBM nasional cukup dan tersedia sehingga tidak ada kelangkaan BBM bersubsidi. Apalagi, upaya Pertamina mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi terus dilakukan agar tidak terjadi over kuota dan memicu antrean panjang.
"Saat kuota harian sudah habis, tentu SPBU Pertamina tidak menjual lagi Premium dan Solar sehingga pembeli dapat membeli Pertamax," ujarnya.
Pertamina, lanjut Hanung, telah melaksanakan pengendalian BBM bersubsidi di Kalimantan dengan meluncurkan SPBU khusus Solar non-subsidi dan menggunakan sistem Point of Sales (POS) di 110 SPBU. Dengan sistem POS ini, data transaksi penjualan BBM bersubsidi dapat termonitor dengan baik.
Selain sistem POS, Pertamina juga akan mengembangkan SPBU Mobile, yaitu mobil tangki Pertamina yang telah dilengkapi meteran dan nozzle. Pertamina akan mengoperasikan 25 SPBU mobile yang membawa Solar non subsidi berkapasitas 5.000 liter di provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang akan ditempatkan di mulut-mulut pertambangan. (asp)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar