VIVAnews - Kementerian Keuangan menegaskan masih memiliki dana cadangan untuk menambal subsidi jika kota bahan bakar minyak bersubsidi melampaui kuota 40 juta kilo liter.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan dana itu berasal dari pos-pos anggaran yang telah disiapkan, misalnya cadangan risiko fiskal sebesar Rp4,4 triliun dan anggaran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang tidak terpakai karena harga BBM gagal naik, sebesar Rp30,6 triliun. "Anggarannya ada," ujar Anny di gedung DPR Jakarta, Kamis 24 Mei 2012.
Anny mengungkapkan, saat ini pemerintah terus melakukan kajian kemungkinan jebolnya kuota tahun ini. Dia mengatakan, jika kuota jebol 1 juta kl saja, pemerintah harus mengeluarkan anggaran Rp4 triliun.
"Kalau memang benar kuota itu terlampaui, penggunaan dana anggaran harus ada persetujuan DPR," katanya.
Karenanya, kata Anny, ketersediaan anggaran tersebut bukan berarti dengan serta merta pemerintah akan menambah kuota BBM. Menurutnya, kebijakan ini harus dilihat dulu bagaimana implementasi terhadap postur anggaran.
"Yang jelas defisit tidak boleh melampaui 3 persen," katanya.
Apalagi dengan turunnya harga minyak saat ini, diharapkan dapat berdampak positif terhadap postur anggaran pemerintah.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar