TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyisakan obat untuk sakit yang akan datang, menggunakan obat dokter yang terlihat manjur untuk orang lain adalah perbuatan yang tepat.
"Obat ibarat pisau bermata dua. Prinsipnya, gunakan obat yang mantap manfaatnya, aman, sesuai dengan kondisi seseorang," ungkap ungkap Rianto Setiabudy dari Departemen Farmakologi FKUI dalam talkshow Kiat Menggunakan Obat yang Baik dan Benar untuk Orang Awam, belum lama ini.
Kebiasaan lain yang salah adalah penggunaan vitamin berlebihan, membeli obat keras tanpa resep dokter, dan mengobati sendiri penyakit berbahaya misalnya kanker, diabetes dan sebagainya.
Bagaimana dengan pengobatan diri? "Pengobatan Diri Sendiri (Self Medication) adalah pengobatan diri sendiri (PDS) ialah penggunaan obat bebas/bebas terbatas oleh orang awam atas inisiatif sendiri. PDS yang dikerjakan dengan baik dan benar sangat bermanfaat karena menghemat waktu dan biaya transpor, mengurangi biaya konsultasi dokter, sebagian besar penyakit di masyarakat tergolong penyakit yang cepat sembuh sendiri," paparnya.
Meski demikian, harus ada beberapa syarat atau ciri obat yang bisa ditangani sendiri. "PDS bisa dilakukan untuk penyakit yang bisa sembuh sendiri dalam waktu singkat dan tidak berbahaya. Contoh panas, batuk, pilek yang tidak lebih dari 5 hari, diare yang ringan dan berlangsung beberapa hari, keluhan lambung ringan, sakit kepala ringan, sembelit, sukar tidur, dan lain sebagainya," paparnya.
Penyakit yang tidak boleh diobati sendiri oleh orang awam mempunyai ciri penyakit yang biasanya cenderung menjadi berat, tidak sembuh sendiri (walaupun tidak terasa sakit).
Contohnya tekanan darah tinggi, diare hebat dengan kekurangan cairan, kencing manis, kanker, penyakit ginjal dan penyakit jantung.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar