VIVAnews - Kepala Badan Nasional Standar Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Aman Wirakartakusumah, mengingatkan aparat polisi tidak dibolehkan masuk ke dalam sekolah selama Ujian Nasional berlangsung. Hal ini menanggapi sejumlah laporan yang masuk.
Dalam jumpa pers di kantornya, Kamis 19 April 2012, Aman mengaku mendapat laporan yang menyebutkan ada polisi yang masuk ke dalam sekolah saat UN. "Kami perlu ingatkan, aparat jangan sampai masuk ke dalam sekolah. Jangan sampai anak-anak merasa terganggu," kata mantan rektor Institut Pertanian Bogor ini.
Dia menjelaskan kementerian memang ingin ada pengamanan yang ketat agar UN berjalan kredibel. Menurutnya, menjadi kontradiktif jika semua pihak ingin kementerian menghapus kecurangan tapi tidak boleh meningkatkan pengawasan.
Meski begitu, imbuhnya, kementerian berusaha agar kehadiran aparat dan peningkatan pengawasan tidak menimbulkan ketakutan. "Saya juga mengingatkan kepada siswa, kalau memang tidak berniat berbuat salah, tidak perlu khawatir pengawasan ketat."
Dalam jumpa pers ini, Aman juga membahas masalah kesalahan pengisian kaset untuk UN Bahasa Inggris, khususnya bagian listening. Ada laporan kaset untuk siswa SMK malah diisi kaset untuk SMA. "Kami sepakat, para siswa ini mengikuti ujian ulang khusus untuk 15 soal itu," jelasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR RI M Nasruddin menilai kehadiran aparat kepolisian dan TNI di lokasi UN mengganggu psikologi siswa peserta ujian. Diapun meminta evaluasi pada terhadap distribusi naskah UN dan pengamanan UN.
Kesimpulan itu disampaikan Nasruddin setelah memantau pelaksanaan UN di SMA 4 Denpasar, Bali, Senin 16 April lalu. "Niatnya baik, tetapi di sisi lain pula kok pemrintah seperti tidak percaya kepada aparat di bawahnya," kata Nasruddin. "Kelihatan seperti ada perang kecil-kecilan," katanya. (umi)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar