VIVAnews - Pemerintah China bertekad mempertahankan kedaulatan mereka di perairan sengketa Laut China Selatan. Pernyataan itu disampaikan kementerian pertahanan China pasca ketegangan dengan Filipina, dan latihan gabungan antara Filipina-AS di Laut China Selatan.
Penegasan itu disampaikan melalui kantor berita Xinhua, Jumat 27 April 2012. Dalam sebuah artikel, pemerintahan Beijing mengatakan bahwa mereka akan menjaga wilayah tersebut sekuat tenaga.
"Angkatan bersenjata China memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan kedaulatan wilayah dan menjaga hak-hak maritim kami," kata juru bicara kementerian pertahanan China, Geng Yansheng.
Dia mengatakan bahwa militer China akan bekerja sama dengan badan terkait di bidang perikanan dan maritim untuk mengamankan perairan. Wilayah yang menjadi sengketa di antaranya adalah Scarborough Shoal di Laut China Selatan yang diyakini kaya minyak.
Sebelumnya dua pekan lalu, angkatan laut Filipina bersitegang dengan patroli air China di perairan ini. Saat itu, kapal perang AL Filipina yang hendak menangkap nelayan China dicegah oleh patroli laut negeri Tirai Bambu. Tidak ada baku tembak, hanya saling hadang.
Selain dengan Filipina, China juga bersengketa soal perairan ini dengan beberapa negara Asia Tenggara, di antaranya Brunei, Malaysia dan Vietnam. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk perairan dekat dengan Filipina dan negara lainnya. China mendasarkan klaimnya ini dari sisi sejarah, yang rentan perdebatan.
Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu Filipina kerap turut campur dalam sengketa kedua negara. Rencananya, atas permintaan Filipina, AS akan turut serta dalam perundingan dengan China soal konflik perbatasan.
AS dan Filipina juga aktif dalam melakukan latihan gabungan di Laut China Selatan. Dua hari lalu, kedua negara melakukan latihan perang di pulau Palawan, tidak jauh dari Scarborough Shoal. China menganggap latihan tersebut provokatif dan mengundang kontroversi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar