JAKARTA, KOMPAS.com -
Kurang puas dengan pencapaiannya di Indonesia, artis peran Nikita
Mirzani berambisi untuk menjadi model majalah dewasa Playboy versi AS
pada tahun depan.
"Itu sebenarnya tahun depan memang mau ke San Francisco terus Hollywood. Pengin nyoba-nyoba aja. Enggak
hanya majalah Playboy aja, apa aja," kata Nikita dalam wawancara di
Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2012) malam.
Keinginan untuk berpose di majalah pria dewasa di AS sudah menjadi impian Nikita sejak dulu. "Dari dulu memang mau keluar, cuma di sini mau cari nama dulu," ujar perempuan yang biasa disapa Niki tersebut.
"Thailand sama Singapura terlalu dekat. Kalau mau enggak usah tanggung-tanggung, langsung ke Amerika," imbuhnya.
Niki sadar jika kelak menjadi model Playboy dirinya akan banyak memanen kontroversi di dalam negeri. "Porno itu untuk ukuran Indonesia, untuk orang sana enggak ya! Kan untuk majalah sana, bukan majalah di sini," tekan Niki.
Niki menganggap cibiran hanya sebagai bentuk ungkapan mereka yang merasa iri. "Kalau cibiran, mana ada orang yang senang kalau orang itu sukses? Kalau aku, cibiran dijadikan acuan untuk menjadi lebih baik lagi. Namanya manusia enggak pernah ada rasa puasnya, pengen lebih dan lebih. Buat Niki, selama batas kewajaran kenapa enggak, asal enggak melanggar hukum, yakin harus yakin, kalau enggak nanti enggak akan maju," katanya.
Porno itu untuk ukuran Indonesia, untuk orang sana enggak ya..
Keinginan untuk berpose di majalah pria dewasa di AS sudah menjadi impian Nikita sejak dulu. "Dari dulu memang mau keluar, cuma di sini mau cari nama dulu," ujar perempuan yang biasa disapa Niki tersebut.
"Thailand sama Singapura terlalu dekat. Kalau mau enggak usah tanggung-tanggung, langsung ke Amerika," imbuhnya.
Niki sadar jika kelak menjadi model Playboy dirinya akan banyak memanen kontroversi di dalam negeri. "Porno itu untuk ukuran Indonesia, untuk orang sana enggak ya! Kan untuk majalah sana, bukan majalah di sini," tekan Niki.
Niki menganggap cibiran hanya sebagai bentuk ungkapan mereka yang merasa iri. "Kalau cibiran, mana ada orang yang senang kalau orang itu sukses? Kalau aku, cibiran dijadikan acuan untuk menjadi lebih baik lagi. Namanya manusia enggak pernah ada rasa puasnya, pengen lebih dan lebih. Buat Niki, selama batas kewajaran kenapa enggak, asal enggak melanggar hukum, yakin harus yakin, kalau enggak nanti enggak akan maju," katanya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar