VIVAnews - Pemerintah diimbau tak menyamaratakan mobil berkapasitas mesin minimal 1.500 cc yang nanti bakal dilarang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, masih banyak warga kalangan menengah ke bawah yang memiliki kendaraan lama dengan kapasitas mesin besar.
"Sebagian besar mobil lama dimiliki kalangan menengah ke bawah. Mereka juga harus mendapatkan perhatian karena kalangan tersebut masih berhak mendapatkan subsidi,” kata Direktur Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY), Widiantoro, Selasa 24 April 2012.
Widiantoro mengatakan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang dibuat pemerintah dipastikan akan mengubah pola konsumsi masyarakat. Perubahan juga bisa terjadi dengan beralihnya pemilik kendaraan roda empat ke sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc.
“Ini pasti akan mengubah pola konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi karena untuk membeli BBM Pertamax harganya sangat mahal dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah yang mobilnya di atas 1500 cc,” ujarnya.
Meski demikian, LKY mengaku mendukung kebijakan pemerintah membatasi BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin minimal 1.500 cc. Kebijakan tersebut akan terus mereka pantau hingga uji coba di kawasan Jabodetabek dianggap sudah memadai.
Selanjutnya, ujar Widiantoro, pemerintah perlu mengkaji kembali kebijakan pembatasan BBM bersubsidi dengan memperhatikan kapasitas mesin dan tahun pembuatan kendaraan bermotor.
"Saya membayangkan mobil baru 1.300 cc dengan enaknya membeli BBM bersubsidi, sementara mobil di atas 1.500 cc keluaran tahun 80-an yang sehari-hari digunakan untuk angkutan barang ke pasar harus membeli Pertamax. Ini juga tidak adil," dia menandaskan. (kd)
Home » Berita » LKY Minta Mobil Lama Tak Kena Pembatasan BBM
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar