VIVAnews - Kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia pada 2011 jauh dari target. Bahkan, Bali sebagai destinasi unggulan RI tak dapat membantu banyak.
Kunjungan wisatawan asal Negeri Sakura itu hanya tumbuh sebesar dua persen atau 425 ribu dari total kunjungan wisatawan mancanegara. Namun tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan pertumbuhan wisatawan asal Jepang sebesar 5-7 persen.
Untuk itu, Kemenparekraf menggagas kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami sedang merintis Nota Kesepahaman di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa rampung, sehingga kita bisa joint information," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu usai menyambut kedatangan wisatawan asal Jepang dengan kedatangan perdana menggunakan maskapai Garuda Indonesia rute Denpasar-Haneda, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu 28 April 2012.
Jalinan kerja sama itu, tambah Mari, dapat menjadi jembatan informasi yang utuh terhadap kedua belah negara. "Sehingga bisa memberi informasi utuh soal isu-isu sensitif untuk Jepang seperti keamanan dan lain sebagainya, juga informasi positif seperti destinasi pariwisata Bali, lapangan golf, dan lainnya," jelasnya.
Mari menuturkan, wisatawan Jepang membidik segmen-segmen pariwisata tertentu, seperti eco-tourism. Indonesia, memiliki destinasi yang cocok dengan selera wisatawan Jepang itu. Sebut saja misalnya eco-tourism di Flores, Bali, Yogyakarta dan Palangkaraya.
"Ada yang kita harapkan untuk segmen tertentu pengeluarannya lebih banyak. Bali and beyond ini yang kita harapkan mampu mendongkrak kunjungan wisman Jepang. Yang mempermudah kita, mereka sudah mengenal Bali," ujarnya.
Dibukanya rute penerbangan Denpasar-Haneda oleh Garuda Indonesia, menurut Mari, akan membantu hubungan kerja sama kedua negara dalam banyak hal. "Sangat penting untuk bertambahnya konektifitas. Ini mengembalikan pemulihan Jepang sejak tsunami. Kita juga sangat terbantu dengan network-nya Jepang," tuturnya.
Maka, Mari mengajak semua pihak merapikan kembali cara yang ditempuh dalam menggaet kunjungan wisatawan Jepang. "Harus sempurnakan cara kita menjangkau kedatangan mereka. Tahun lalu, wisman Jepang hanya dua persen dan Bali paling anjlok. Tapi terbantu dengan pebisnis Jepang yang masuk ke Jakarta. Kalau positif, bisa tumbuh lima persen dan itu sangat baik. Jadi, kita optimistis dengan semua itu," tegasnya.
Rute Baru
Sementara itu, Presiden Direktur Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengaku bahwa pihaknya optimistis menarget 17 persen kunjungan wisatawan Jepang ke Bali dengan dibukanya rute penerbangan Denpasar-Haneda.
Kemarin, tepat pukul 15.30 WITA pesawat perdana Garuda Indonesia rute Denpasar-Haneda terbang membawa 70 penumpang. Tadi pagi pukul 06.00 WITA, pesawat Garuda Indonesia dari Haneda, Jepang mendarat di Bandara Ngurah Rai dengan membawa penumpang sesuai jumlah kursi yang disediakan. (ren)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar