VIVAnews -- Pada Minggu pagi, 15 April 2012, pesawat Garuda Indonesia jenis B737-800 PK-GFI rute Singapura - Denpasar GA841 sedang bersiap terbang. Dijadwalkan tinggal landas pukul 09.00 waktu setempat.
Namun, insiden tak terduga terjadi. Pesawat yang masih parkir di Bandara Changi Singapura itu tertabrak kontainer milik maskapai Singapore Airlines (SQ). Akibatnya, badan pesawat sobek dan harus di-grounded.
Senior Manager Public Relation Garuda Ikhsan Rosan menceritakan kronologi insiden tersebut. "Saat persiapan boarding, lewat gerobak pembawa kontainer. Entah bagaimana, tiba-tiba kontainer lepas dari rangkaian dan menabrak pesawat kita," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 15 April 2012 malam.
Ikhsan menduga, saat kejadian, kontainer tersebut sedang dibawa dari terminal menuju pesawat milik maskapai Singapura tersebut. "Kontainer kan ada roda, diangkut lewat gerobak, mungkin kaitannya lepas dan mengarah ke Garuda," tambah dia.
Insiden terjadi tiba-tiba dan tak sempat dicegah. "Supir gerobak pengangkut kontainer mungkin juga tidak menyadari."
Ia menambahkan, insiden seperti itu memang berpotensi terjadi di bandara. Sebab, ada banyak kontainer lalu lalang di landasan pacu. Namun, diharapkan hal itu tak lagi terjadi. "Kehati-hatian sangat dibutuhkan. Orang di airport kan punya lisensi. Mungkin bisa saja insiden ini akibat kurang memastikan ikatan, harusnya klik, kurang diperhatikan," kata dia.
Apakah sudah ada pembicaraan dengan pihak SQ terkait kerusakan yang dialami Garuda? Menurut Ikhsan, saat ini pihak Singapore International Airlines Engineering Company (SIAEC) sudah melakukan assessment awal, melakukan pengecekan. Sementara soal perbaikan akan ditindaklajuti pihak Garuda di Singapura dan Boeing.
Ditanya soal kerugian yang dialami Garuda, Ikhsan tak menyebut angka nominal. "Kami belum menghitung kerugian secara nominal. Namun, pesawat harus di-grounded, yang seharusnya bisa diterbangkan berkali-kali," tambah dia.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar