Kiat Mengurangi Kecanduan Kafein

Bookmark and Share
http://assets.kompas.com/data/photo/2011/03/24/1115254620X310.jpg
Kompas.com - Tak ada yang salah dengan kafein, sampai Anda menengguknya terlalu banyak sehingga menderita nyeri ulu hati dan sulit tidur. Jika Anda terlalu cemas tentang kemungkinan dampak buruk kafein dalam jangka panjang, cobalah menguranginya.

Mengurangi kafein memang bisa mengurangi keluhan nyeri ulu hati (acid reflux), gangguan tidur, dan kecemasan. Tetapi menghentikan kafein sama sekali bisa membuat Anda lebih mudah marah, kelelahan, bahkan sakit kepala. Untuk itu ikuti kiat-kiat aman mengurangi kafein seperti disampaikan oleh Robynne Chutkan, pakar gastroenterologi dari University Medical Center ini.

1. Kurangi perlahan

Bila Anda termasuk peminum berat kafein, maka Anda perlu menguranginya secara perlahan sehinga gejala ketagihan bisa dikurangi. Ingatlah bahwa kafein bisa didapatkan dari banyak sumber, termasuk cokelat.

2. Cari minuman pengganti

Sebagai awal mungkin Anda bisa mengganti kopi dengan kopi decaf yang kandungan kafeinnya jauh lebih sedikit. Perlahan gantilah kopi dengan minuman lain yang bebas kafein.

3. Redakan nyeri kepala

Sakit kepala yang berlangsung lebih dari dua hari bisa menjadi tanda Anda mengalami gejala ketagihan kafein. Bila sakit kepala mulai mengganggu konsumsi pereda nyeri kepala. Sebaiknya hindari aspirin atau ibuprofen dan memilih asetaminopen karena tidak menyebabkan nyeri ulu hati.

4. Minum lebih banyak air

Minum lebih banyak air adalah salah satu cara untuk melakukan detoks. Selain itu dalam keadaan terhidrasi, tubuh akan lebih waspada sehingga pikiran tetap fokus meski tanpa kafein.

5. Olahraga

Olahraga bisa memiliki efek seperti stimulan, seperti halnya kafein. Karena itu jika muncul tanda-tanda ketagihan kafein, seperti rasa lelah, pusing, lakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan energi.

6. Asup makanan sehat

Bila selama ini kafein menjadi andalan dikala Anda sibuk, sebagai gantinya asuplah hanya makanan sehat, yakni yang tidak mengandung gula tambahan dan makanan siap saji. Makanan sehat adalah pemacu energi yang baik, terutama karbohidrat yang berasal dari serat.

7. Perhatikan jadwal

Ini berarti jangan biarkan "tangki" makanan Anda kosong dalam waktu lebih dari empat jam. Perut yang dibiarkan kosong akan membuat tubuh tak berenergi dan lebih sulit berkonsentrasi.

8. Cukup tidur

Kopi mengandung stimulan sehingga jika kita berhenti mengonsumsinya kita cenderung merasa kurang bertenaga. Padahal, obat paling ampuh untuk mengembalikan energi adalah tidur. Untuk menyiasati sulit tidur, hindari tidur siang, berolahraga secara teratur, dan tidur pada waktu yang sama setiap malam.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar