TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Maros menggelar Seminar Budaya Lokal Kabupaten Maros di main hall Kantor Bupati Maros, Rabu (11/4/2012).
Seminar yang mengangkat tema "Antara Identitas dan Realitas Icon Kawasan Wisata Alam Bantimurung Maros" dibahas kemungkinan menjadikan kera hitam Macaca Maura sebagai icon pariwisata Maros. Mengingat jenis kera ini merupakan satwa langka dan endemik yang bermukim di hutan-hutan Maros.
Meski disadari kalau icon kera ini belum populer di tingkat nasional maupun internasional. Selama ini, icon pariwisata Maros terutama dalam memperkenalkan Kawasan Wisata Alam Bantimurung adalah kupu-kupu jenis Papilio Blumei. Mengingat Bantimurung sebagai salah satu habitat beragam jenis kupu-kupu langka yang mengangkat nama Maros hingga ke mancanegara.
Melalui seminar ini para pemuda dan pemerhati budaya berupaya memasyarakatkan icon kera yang memiliki nilai historis bagi Maros pada tingkat internasional.
Ketua KNPI Maros, AS Chaidir Syam mengatakan langkah yang dilakukan elemen pelajar dan pemuda Maros dalam upaya memasyarakatkan salah satu icon yang mulai terlupakan di mata masyarakat ini patut diapresiasi.
"Sehingga ke depan nama Maros tidak dikenal sebagai dunianya kupu-kupu namun juga terkenal dengan dunianya satwa khas dan endemik, kera hitam Macaca Maura," ujarnya.
Wakil Ketua I DPRD Maros ini juga berharap seminar ini juga mampu menggali kearifan lokal yang dimiliki Maros untuk diperkenalkan di seluruh dunia.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Maros, Rahmat Burhanuddin mengatakan pihaknya hanya berharap icon kupu-kupu mampu dipertahankan sebagai icon pariwisata Maros. Sebab kupu-kupu telah dikenal di mancanegara sebagai salah satu identitas Bantimurung. "Sedangkan icon kera harus dikaji ulang karena belum mampu mengangkat pamor pariwisata Maros di mata dunia," ungkapnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar