TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar memastikan akan tetap menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. Golkar, menegaskan menolak rayuan Partai Demokrat, meski berada dalam koalisi pemerintah SBY-Boediono.
"Partai Golkar menolak untuk mendukung kenaikan BBM. Sebab, mayoritas anggota Fraksi Partai Golkar dan kader seluruh Indonesia tidak setuju kenaikan BBM. Karena itu diyakini akan menyengsarakan rakyat. Tidak sedikit yang mengkhawatirkan juga slogan 'suara Golkar suara rakyat' menjadi tidak bermakna dan upaya merebut hati rakyat melalui berbagai program dan kerja keras turun ke bawah akan sia-sia," tegas Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo dalam pernyataannya, Kamis (29/3/2012) malam.
Secara pribadi Bambang menilai, usulan pemerintah atas kebijakan kenaikan BBM sangat dipaksakan, mengingat kalau hanya sekedar menutup kekurangan subsidi BBM, dari sisa anggaran 2010 yang tidak terpakai Rp51T, pemotongan/penghematan belanja K/L 2011 sebesar Rp18,8T, pengurangan cost recovery, tambahan pajak dan lainnya msh mencukupi tanpa menaikan harga BBM.
Namun, karena ada agenda terselubung, yakni proyek BLSM untuk kepentingan partai politik tertentu, imbuh Bambang, yang ingin mengulangi kesuksesan proyek BLT 2008, maka kenaikan harga BBM harus ditolak.
"Secara politik kenaikan harga BBM untuk proyek BLSM bagi anggota partai koalisi lainnya tidak ada untungnya sama sekali. Bahkan, sebaliknya karena mendukung kenaikan BBM, partai-partai itu akan ditinggalkan konsituennya," kata Bambang.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar