MEDAN, KOMPAS.com - Konsentrasi massa mahasiswa Universitas Nomensen yang sedang menyampaikan aspirasi soal penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Jumat (30/3/2012) terpecah dan terganggu. Hal ini terjadi karena masuknya massa yang mengatasnamakan wartawan dan lembaga swadaya masyarakat ke dalam kerumunan massa.
Mereka memaksa masuk ke dalam barisan, namun dihalangi oleh beberapa mahasiswa yang meminta mereka untuk saling berkoordinasi. Massa yang diduga penyusup tersebut akhirnya mundur saat datang puluhan orang dari Universitas Sumatera Utara.
Sementara itu, mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan shalat Jumat bersama di bundaran SIB Medan. Seperti halnya shalat Jumat di mesjid, ibadah siang ini pun diawali dengan khotbah yang disampaikan salah seorang mahasiswa. Dia menghimbau para mahasiswa yang menjadi jemaah shalat untuk menegakkan keadilan.
"Kita mahasiswa adalah pemimpin, maka kita harus menegakkan hukum. Kenaikan BBM adalah bentuk ketidak-pedulian Pemerintah terhadap rakyat," kata dia.
Di sela-sela khotbah, ratusan massa Nomensen yang akan bergabung, akhirnya mengurungkan niatnya, dan memilih bergerak menuju gedung DPRD Medan. Akibat aksi ini, Jalan Gatot Subroto ditutup. Arus lalu lintas pun dialihkan ke Jalan Guru Patimpus dan Jalan Adam Malik.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar