"Hingga kini, setelah dicek ulang ke lokasi, tidak ada laporan resmi terkait adanya korban jiwa, meskipun dikabarkan terdahulu ada indikasi di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Nanggalo," kata Wali Kota Padang Fauzi Bahar yang turun ke lokasi kejadian di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Rabu (25/7/2012) dini hari.
Menurutnya, saat ini ratusan warga mengungsi ke daerah aman, terutama daerah yang jauh dari tempat bencana.
"Ini dikarenakan mereka (warga) masih cemas kejadian yang sama akan terulang kembali," katanya.
Dari catatan BPBD Kota Padang, lanjut Fauzi Bahar, warga yang mengungsi tersebut dari Banda Gadang Kecamatan Nanggalo sebanyak 138 KK, Kalumbuak Kecamatan Kuranji 50 KK, Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo 62 KK, dan warga Surau Gadang Kecamatan Nangggalo 22 KK.
"Sedang warga Kecamatan Pauh, dan Lubuk Begalung masih dalam pendataan," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan data BPBD Padang, banjir bandang melanda di lima kecamatan yang berada di Kota Padang.
"Banjir itu terjadi di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo," ungkapnya.
Menurutnya, banjir yang melanda lima kecamatan tersebut menyebabkan beberapa rumah serta satu unit mushala hanyut terbawa deras air.
"Selain itu beberapa rumah warga juga terendam banjir, kemudian dua unit jembatan berada di daerah Pauh mengalami kerusakan," katanya.
Banjir selain menghanyutkan serta merendam ratusan rumah warga, tambah Fauzi Bahar, juga membawa hanyut hewan ternak, bahkan puluhan hektare tanaman padi juga ikut terendam.
"Hingga saat ini kita belum tahu berapa kerugian material akibat banjir yang melanda lima kecamatan di kota Padang itu," kata Fauzi Bahar.
Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu sungai Batang Kuranji, Kecamatan Kuranji.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar