Enam belas pejuang atau bekas anggota kelompok pemberontak Harimau Tamil di Sri Lanka (LTTE) dipilih masuk pusat pelatihan atlet nasional.
Pemerintah Sri Lanka mengatakan banyak anggota pemberontak yang layak menjadi atlet andal dan negara-negara lain bisa mencontoh Sri Lanka menerapkan model rehabilitasi seperti ini.
Menteri Olah Raga Sri Lanka, Harsha Abeykoon, kepada wartawan BBC Charles Haviland, mengatakan salah satu program rehabilitasi nasional yang dijalankan adalah dengan melakukan seleksi atlet secara terbuka, yang melibatkan mantan anggota Harimau Tamil, bulan lalu.
Abeykoon menjelaskan dari 135 mantan anggota Harimau Tamil, 16 orang terpilih masuk ke pelatnas untuk cabang menembak, renang, atletik, dan cricket.
Ia mengungkapkan atlet menembak yang masuk pelatnas tadinya adalah penembak jitu Harimau Tamil dan atlet renang yang terpilih sebelumnya dikenal sebagai anggota angkatan laut Harimau Tamil.
Keraguan
Beberapa di antaranya, kata Abeykoon, pernah menjadi unit pengebom bunuh diri.
Sebelum mengikuti seleksi, para mantan pemberontak tengah menjalani atau telah menyelesaikan program rehabilitasi.
Kementerian Olahraga berharap para atlet tersebut nantinya bisa dikirim ke pesta olahraga negara-negara Asia Selatan di Delhi tahun depan.
Abeykoon mengatakan integrasi mantan pejuang bisa dikatakan sukses dibuktikan dengan pembentukan tim bola voli untuk pesta olahraga bagi penyandang cacat, yang beranggotakan mantan tentara pemerintah dan mantan pejuang Harimau Tamil.
Sri Lanka mengatakan hampir 11.000 bekas anggota pemberontak menjalani rehabilitasi di berbagai lokasi.
Palang Merah Internasional, yang tidak diberi akses ke program ini dan beberapa organisasi HAM mengatakan skeptis dengan kemajuan program tersebut.
Namun Kolombo mengatakan rehabilitasi dan integrasi mantan pemberontak berjalan efektif.
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar