TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA--VR (34), pemuda tanggung
yang berdomisili di Desa Birawan, Ilebura, Kecamatan Wulanggitang,
Kabupaten Flores Timur, tega mencabuli Mawar (8/nama rekaan), murid
kelas I SDK Lewotobi. Peristiwa itu terjadi tanggal 2 Mei 2011 dan baru
terungkap hari Minggu (15/7/2012) saat pelaku bertengkar dengan paman
korban yang mencurigai tingkah pemuda itu.
Dalam pertengkaran itu pelaku mengakui perbuatannya sehingga paman porban menuntut pemulihan nama baik. Mereka sepakat diselesaikan secara adat tapi dilarang oleh Yohanes Ibi Hurint, Camat Lewolema, yang cepat mendapat informasi itu.
Hurint menanyakan duduk persoalan pertengkaran paman korban dengan pelaku. Mengetahui pertengkaran itu dilatari dugaan percabulan Mawar, Hurint meminta anggota Hansip Pangkras Bilolong menelepon polisi di Polsek Wulanggitang. Polisi langsung menjemput pelaku untuk diproses. Dan, korban diantar ke Puskesmas Boru untuk divisum. Hasil visum menunjukkan korban pernah mendapat kekerasan seksual.
Kapolsek Wulanggitang, Aipda Abdulrahman Riantobi, yang dihubungi pertelepon Minggu (15/7/2012), membenarkan adanya laporan kasus itu. Dia tak bisa memberikan penjelasan lengkap karena sedang ada kedukaan.
Kasubag Humas Polres Flores Timur, Ipda I Nyoman Suparta, yang dihubungi kemarin mengatakan, kasus itu sedang ditangani aparat kepolisian Polsek Wulanggitang. Pelakunya sudah ditahan, sedangkan korban sudah divisum dan sedang diupayakan ada pendampingan oleh psikolog.
Kepsek SDK Lewotobi, Matheus Belan, yang ditemui di Larantuka, Sabtu (14/7/2012), menyesalkan peristiwa yang menimpa muridnya. Dia berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Harapan senada disampaikan tokoh pemuda, Robert Ola Bebe, dan Kaur Pemdes, Azis Buto Muda. Robert menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. *
Dalam pertengkaran itu pelaku mengakui perbuatannya sehingga paman porban menuntut pemulihan nama baik. Mereka sepakat diselesaikan secara adat tapi dilarang oleh Yohanes Ibi Hurint, Camat Lewolema, yang cepat mendapat informasi itu.
Hurint menanyakan duduk persoalan pertengkaran paman korban dengan pelaku. Mengetahui pertengkaran itu dilatari dugaan percabulan Mawar, Hurint meminta anggota Hansip Pangkras Bilolong menelepon polisi di Polsek Wulanggitang. Polisi langsung menjemput pelaku untuk diproses. Dan, korban diantar ke Puskesmas Boru untuk divisum. Hasil visum menunjukkan korban pernah mendapat kekerasan seksual.
Kapolsek Wulanggitang, Aipda Abdulrahman Riantobi, yang dihubungi pertelepon Minggu (15/7/2012), membenarkan adanya laporan kasus itu. Dia tak bisa memberikan penjelasan lengkap karena sedang ada kedukaan.
Kasubag Humas Polres Flores Timur, Ipda I Nyoman Suparta, yang dihubungi kemarin mengatakan, kasus itu sedang ditangani aparat kepolisian Polsek Wulanggitang. Pelakunya sudah ditahan, sedangkan korban sudah divisum dan sedang diupayakan ada pendampingan oleh psikolog.
Kepsek SDK Lewotobi, Matheus Belan, yang ditemui di Larantuka, Sabtu (14/7/2012), menyesalkan peristiwa yang menimpa muridnya. Dia berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Harapan senada disampaikan tokoh pemuda, Robert Ola Bebe, dan Kaur Pemdes, Azis Buto Muda. Robert menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. *
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar