Kendalikan Nafsu Makan Menuju Kesehatan Tubuh

Bookmark and Share
http://hengkibudiprasetyo.blogdetik.com/files/2011/08/gurame_asam_manis_100_1497_e1.jpg

Semua makanan mempunyai potensi mendatangkan penyakit, jika Anda mengonsumsi secara berlebihan. Segala sesuatu yang ada di bumi itu baik, tetapi tidak semua dapat dikonsumsi sebagi makanan, dan semua makanan yang tersedia di bumi itu baik tidak ada yang haram, asalkan kita menerima semua itu dengan pikiran positif,bahwa makanan itu bergunan untuk kesehatan tubuh. Alam telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup dan manusia mempunyai akal budi untuk mengolah yang ada di bumi untuk meningkatkan taraf hidup manusia semakin maju, termasuk dalam hal ini, yaitu mengolah makanan. Manusia mempunyai otak untuk berfikir, ini yang membedakan manusia dengan hewan, tetapi tidak semua manusia mempunyai hikmat, walaupun dia berpikir.

Hikmat itu dapat Anda miliki setelah melalui satu perjalanan panjang dalam hidup Anda sehingga pada akhirnya Anda mempunyai pengetahuan menimbang satu perkara dengan tindakan yang proporsional. Orang sering mengatakan, bahwa orang seperti ini disebut bijak. Ya, orang disebut bijak, kalau dia itu berhikmat. Dapatkanlah hikmat itu, karena nilai hikmat itu melebihi emas batangan murni. Mengapa ada sebagian orang memiliki usia yang panjang, sementara ada sebagian yang lain harapan hidupnya pendek saja. Jawabannya adalah karena ada sebagian orang yang hidupnya berhikmat dalam mengonsumsi makanan, sementara sebagian yang lain mempunyai kecenderungan ceroboh.

Tidak usah berpikir negative terlalu jauh tentang daging babi yang menurut kata banyak orang terdapat cacing pita di dalamnya. Babi yang diternak secara higienis tidak terdapat cacing pita di dalamnya. Daging babi tidak sehat jika dikonsumsi terlalu sering dan banyak, karena daging ini mempunyai derajat keasaman [pH] yang tinggi, yakni >> 7,0. Jika manusia sering mengonsumsi daging ini, pH tubuhnya juga turut terpengaruh naik; dengan kondisi seperti ini, maka tubuh manusia rentan terhadap berbagai penyakit. Di samping masalah pH, daging babi memiliki kadar lemak jenuh tinggi yang membuat semua masakan daging babi itu lezat, tetapi hati-hatilah dengan peningkatan kadar kholestrol di dalam darah Anda.

Daging sapi, daging kambing, dan daging domba adalah daging hewan yang cukup baik dikonsumsi oleh manusia, karena pH ketiga daging ini paling tidak mendekati pH daging manusia, yakni antara 6,8 – 7.2. Ketiga daging ini bermasalah bagi tubuh Anda, jika dikonsumsi berlebihan, karena bagaimana pun bersihnya daging [tanpa lemak], daging merah mempunyai kadar kholestrol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging babi yang berwana lebih muda dari daging sapi.

Daging unggas lebih baik dibandingkan dengan keempat daging tersebut di atas, kecuali kulit dari hewan ini tidak dikonsumsi, karena mempunyai kadar lemak jenuh yang sangat tinggi. Telur ayam merupakan sumber kholestrol tinggi dibandingkan daging sapi, daging kambing, daging domba, dan daging babi.

Ikan goreng gurame saus asam manis.

Ikan goreng gurame saus asam manis.

Akhirnya sumber protein yang aman dikonsumsi adalah semua ikan, baik ikan darat maupun ikan laut. Beberapa ikan darat yang populer dikonsumsi, antara lain adalah ikan emas [karver], nila, gurame, mujair, lele, bandeng, gabus, dan belanak. Beberapa ikan laut yang populer dikonsumsi, antara lain adalah kakap, tongkol, tenggiri, tuna, cakalang, krapu, baronang, bawal hitam, salmon, blue marine, dan, mackerel. Ikan emas dan ikan bandeng adalah ikan darat, walaupun berlemak, tetapi lemaknya adalah tidak jenuh, sehingga tetap aman bagi tubuh manusia.

Tiga puluh tahun yang lalu ketika aku dan banyak teman yang lain pertama kali bekerja, tubuh kami kebanyakan masih kurus. Maklum gajian pertama belum diterima, sementara makan jalan terus, maka makanlah kami semampu kami di satu warung nasi, sampai sekarang setelah aku pension, warung nasi ini masih tetap eksis. Makan di warung ini enak, kami dapat fasilitas makan dulu, bayar kemudian, biasanya satu bulan kemudian, istilah sekarang, namanya makan pra bayar. Boleh dikatakan warung ini juga hidupnya dari kami, pekerja yang kebanyakan masih bujangan. Satu piring penuh nasi dengan lauk sederhana, telur dadar, ¼ dari ukuran piring besar, plus beberapa tetes kecap, nilainya masih Rp 250,- per porsi.

Waktu berjalan perlahan-lahan, gaji dan kesejahteraan kami makin meningkat, makan yang dulu hanya pakai telur dadar dan tempe goreng, kemudian mulai menyantap gulai usus sapi, gulai kepala kakap, gulai ayam, rendang daging sapi, soto babat, tongseng, gule kambing, sate kambing, hamburger, hotdog, dan seterusnya makanan lain yang bergizi rendah, tetapi tinggi kalori dan tinggi kholestrol. Semua butter cake tinggi kalori, seperti black forest, fudge brownies, Africaine gateau, kolak ketan duren, cheese cake, hap, hap, hap plus Coca Cola dan Pepsi Cola, glek, glek, glek, bertahun-tahun masuk ke dalam perut seperti tong tempat pembuangan sampah. Tanpa kami sadari sama sekali telah menabung kholestrol dan lemak ke dalam darah dan tubuh kami. Berat tubuh kami makin naik menjadi gemuk, bahkan mencapai obesitas. Dulu orang beranggapan, bahwa penyakit jantung hanya dimiliki oleh bertubuh gemuk. Sekarang anggapan itu sudah tidak berlaku lagi, karena tidak sedikit dari kami yang bertubuh kurus sudah menjalani operasi by pass jantung dan pemasangan stent [ring]. Mereka yang terkena gangguan jantung, hampir dipastikan kadar kholestrol di dalam darah mereka sangat tinggi [maksimum 200 mg/dl]. Diabetis mellitus, stroke, jantung koroner, dan kholestrol tinggi adalah penyakit yang diderita oleh sebagian besar pekerja di tempat kami kerja. Akibat gaya hidup salah.

Perkara umur manusia, bilamana manusia akan mati, ini adalah rahasia kehidupan tak ada yang tahu. Kita tidak perlu memikirkan yang memang bukan menjadi domain pikiran kita. Walaupun bukan dari makanan menyehatkan kita dapat panjang umur, karena orang dapat saja tercabut nyawanya melalui kecelakaan fatal, tetapi alam ini sungguh memberi kearifan yang luar biasa kepada kita, bahwa barangsiapa menikmati segala sesuatu yang tersedia dengan hikmat, maka dia akan menikmati kehidupan yang tersedia ini dengan nyaman. Misalnya tidak pernah mengalami darah tinggi, tidak pernah mengalami stroke, tidak pernah mengalami penyakit jantung koroner, tidak pernah mengalami diabetis mellitus, tidak pernah mengalami penyakit asam urat, dan seterusnya. Melakukan kegiatan olah raga adalah bagus untuk menjaga stamina, tetapi yang paling utama adalah menjaga apa saja yang masuk ke dalam mulut Anda.

Dua puluh tahun sebelum pensiun, aku telah lama meninggalkan kebiasaan makan yang buruk, yaitu tidak makan jeroan hewan sapi dan kambing atau domba, seperti usus sapi, babat, jantung, hati sapi, dan seterusnya. Dan, aku juga sudah lama meninggalkan kebiasaan merokok. Makanan bersantan tetap aku makan, tetapi dalam kuantitas yang sudah dibatasi, karena terus terang saja, yang namanya gudeg Yogyakarta dan rendang daging sapi itu itu sangat menggoda iman. Cheese cake dan kolak ketan duren sudah sangat jarang, mungkin belum tentu enam bulan sekali. Satu per satu teman-temanku lenyap dari peredaran kehidupan, umur memang rahasia kehidupan seperti aku katakan di atas, tetapi apa yang dimakan itu menjadi jalan ke arah akhir kehidupannya, karena eksistensi manusia tidak lepas dari hukum sebab-akibat. Mengapa pada ribuan tahun yang lalu manusia pada umumnya mempunyai usia panjang? Inilah hukum sebab-akibat, Tuhan merancang usus manusia untuk makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti padi-padian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan minum air dari sumber yang tidak tercemar limbah pabrik, maka wajar saja usia menjadi lebih panjang. Cara memasak makanan juga menunjukkan kualitas makanan yang disantap. Untuk yang berasal dari hewani lebih banyak di panggang/bakar, direbus, atau dikukus di kuali tanah.

Umur manusia rata-rata adalah 70 tahun, jika memiliki kesempatan lebih lebih lama, ini semata-mata bonus kemurahan Tuhan melalui kebiasaan baik Anda, yaitu menyantap makanan dengan hikmat dan menjalankan puasa bukan hanya sebagai kewajiban agama, melainkan sebagai gaya hidup. HBP.


Semua makanan mempunyai potensi mendatangkan penyakit, jika Anda mengonsumsi secara berlebihan. Segala sesuatu yang ada di bumi itu baik, tetapi tidak semua dapat dikonsumsi sebagi makanan, dan semua makanan yang tersedia di bumi itu baik tidak ada yang haram, asalkan kita menerima semua itu dengan pikiran positif,bahwa makanan itu bergunan untuk kesehatan tubuh. Alam telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup dan manusia mempunyai akal budi untuk mengolah yang ada di bumi untuk meningkatkan taraf hidup manusia semakin maju, termasuk dalam hal ini, yaitu mengolah makanan. Manusia mempunyai otak untuk berfikir, ini yang membedakan manusia dengan hewan, tetapi tidak semua manusia mempunyai hikmat, walaupun dia berpikir.

Hikmat itu dapat Anda miliki setelah melalui satu perjalanan panjang dalam hidup Anda sehingga pada akhirnya Anda mempunyai pengetahuan menimbang satu perkara dengan tindakan yang proporsional. Orang sering mengatakan, bahwa orang seperti ini disebut bijak. Ya, orang disebut bijak, kalau dia itu berhikmat. Dapatkanlah hikmat itu, karena nilai hikmat itu melebihi emas batangan murni. Mengapa ada sebagian orang memiliki usia yang panjang, sementara ada sebagian yang lain harapan hidupnya pendek saja. Jawabannya adalah karena ada sebagian orang yang hidupnya berhikmat dalam mengonsumsi makanan, sementara sebagian yang lain mempunyai kecenderungan ceroboh.

Tidak usah berpikir negative terlalu jauh tentang daging babi yang menurut kata banyak orang terdapat cacing pita di dalamnya. Babi yang diternak secara higienis tidak terdapat cacing pita di dalamnya. Daging babi tidak sehat jika dikonsumsi terlalu sering dan banyak, karena daging ini mempunyai derajat keasaman [pH] yang tinggi, yakni >> 7,0. Jika manusia sering mengonsumsi daging ini, pH tubuhnya juga turut terpengaruh naik; dengan kondisi seperti ini, maka tubuh manusia rentan terhadap berbagai penyakit. Di samping masalah pH, daging babi memiliki kadar lemak jenuh tinggi yang membuat semua masakan daging babi itu lezat, tetapi hati-hatilah dengan peningkatan kadar kholestrol di dalam darah Anda.

Daging sapi, daging kambing, dan daging domba adalah daging hewan yang cukup baik dikonsumsi oleh manusia, karena pH ketiga daging ini paling tidak mendekati pH daging manusia, yakni antara 6,8 – 7.2. Ketiga daging ini bermasalah bagi tubuh Anda, jika dikonsumsi berlebihan, karena bagaimana pun bersihnya daging [tanpa lemak], daging merah mempunyai kadar kholestrol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging babi yang berwana lebih muda dari daging sapi.

Daging unggas lebih baik dibandingkan dengan keempat daging tersebut di atas, kecuali kulit dari hewan ini tidak dikonsumsi, karena mempunyai kadar lemak jenuh yang sangat tinggi. Telur ayam merupakan sumber kholestrol tinggi dibandingkan daging sapi, daging kambing, daging domba, dan daging babi.

Ikan goreng gurame saus asam manis.

Ikan goreng gurame saus asam manis.

Akhirnya sumber protein yang aman dikonsumsi adalah semua ikan, baik ikan darat maupun ikan laut. Beberapa ikan darat yang populer dikonsumsi, antara lain adalah ikan emas [karver], nila, gurame, mujair, lele, bandeng, gabus, dan belanak. Beberapa ikan laut yang populer dikonsumsi, antara lain adalah kakap, tongkol, tenggiri, tuna, cakalang, krapu, baronang, bawal hitam, salmon, blue marine, dan, mackerel. Ikan emas dan ikan bandeng adalah ikan darat, walaupun berlemak, tetapi lemaknya adalah tidak jenuh, sehingga tetap aman bagi tubuh manusia.

Tiga puluh tahun yang lalu ketika aku dan banyak teman yang lain pertama kali bekerja, tubuh kami kebanyakan masih kurus. Maklum gajian pertama belum diterima, sementara makan jalan terus, maka makanlah kami semampu kami di satu warung nasi, sampai sekarang setelah aku pension, warung nasi ini masih tetap eksis. Makan di warung ini enak, kami dapat fasilitas makan dulu, bayar kemudian, biasanya satu bulan kemudian, istilah sekarang, namanya makan pra bayar. Boleh dikatakan warung ini juga hidupnya dari kami, pekerja yang kebanyakan masih bujangan. Satu piring penuh nasi dengan lauk sederhana, telur dadar, ¼ dari ukuran piring besar, plus beberapa tetes kecap, nilainya masih Rp 250,- per porsi.

Waktu berjalan perlahan-lahan, gaji dan kesejahteraan kami makin meningkat, makan yang dulu hanya pakai telur dadar dan tempe goreng, kemudian mulai menyantap gulai usus sapi, gulai kepala kakap, gulai ayam, rendang daging sapi, soto babat, tongseng, gule kambing, sate kambing, hamburger, hotdog, dan seterusnya makanan lain yang bergizi rendah, tetapi tinggi kalori dan tinggi kholestrol. Semua butter cake tinggi kalori, seperti black forest, fudge brownies, Africaine gateau, kolak ketan duren, cheese cake, hap, hap, hap plus Coca Cola dan Pepsi Cola, glek, glek, glek, bertahun-tahun masuk ke dalam perut seperti tong tempat pembuangan sampah. Tanpa kami sadari sama sekali telah menabung kholestrol dan lemak ke dalam darah dan tubuh kami. Berat tubuh kami makin naik menjadi gemuk, bahkan mencapai obesitas. Dulu orang beranggapan, bahwa penyakit jantung hanya dimiliki oleh bertubuh gemuk. Sekarang anggapan itu sudah tidak berlaku lagi, karena tidak sedikit dari kami yang bertubuh kurus sudah menjalani operasi by pass jantung dan pemasangan stent [ring]. Mereka yang terkena gangguan jantung, hampir dipastikan kadar kholestrol di dalam darah mereka sangat tinggi [maksimum 200 mg/dl]. Diabetis mellitus, stroke, jantung koroner, dan kholestrol tinggi adalah penyakit yang diderita oleh sebagian besar pekerja di tempat kami kerja. Akibat gaya hidup salah.

Perkara umur manusia, bilamana manusia akan mati, ini adalah rahasia kehidupan tak ada yang tahu. Kita tidak perlu memikirkan yang memang bukan menjadi domain pikiran kita. Walaupun bukan dari makanan menyehatkan kita dapat panjang umur, karena orang dapat saja tercabut nyawanya melalui kecelakaan fatal, tetapi alam ini sungguh memberi kearifan yang luar biasa kepada kita, bahwa barangsiapa menikmati segala sesuatu yang tersedia dengan hikmat, maka dia akan menikmati kehidupan yang tersedia ini dengan nyaman. Misalnya tidak pernah mengalami darah tinggi, tidak pernah mengalami stroke, tidak pernah mengalami penyakit jantung koroner, tidak pernah mengalami diabetis mellitus, tidak pernah mengalami penyakit asam urat, dan seterusnya. Melakukan kegiatan olah raga adalah bagus untuk menjaga stamina, tetapi yang paling utama adalah menjaga apa saja yang masuk ke dalam mulut Anda.

Dua puluh tahun sebelum pensiun, aku telah lama meninggalkan kebiasaan makan yang buruk, yaitu tidak makan jeroan hewan sapi dan kambing atau domba, seperti usus sapi, babat, jantung, hati sapi, dan seterusnya. Dan, aku juga sudah lama meninggalkan kebiasaan merokok. Makanan bersantan tetap aku makan, tetapi dalam kuantitas yang sudah dibatasi, karena terus terang saja, yang namanya gudeg Yogyakarta dan rendang daging sapi itu itu sangat menggoda iman. Cheese cake dan kolak ketan duren sudah sangat jarang, mungkin belum tentu enam bulan sekali. Satu per satu teman-temanku lenyap dari peredaran kehidupan, umur memang rahasia kehidupan seperti aku katakan di atas, tetapi apa yang dimakan itu menjadi jalan ke arah akhir kehidupannya, karena eksistensi manusia tidak lepas dari hukum sebab-akibat. Mengapa pada ribuan tahun yang lalu manusia pada umumnya mempunyai usia panjang? Inilah hukum sebab-akibat, Tuhan merancang usus manusia untuk makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti padi-padian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan minum air dari sumber yang tidak tercemar limbah pabrik, maka wajar saja usia menjadi lebih panjang. Cara memasak makanan juga menunjukkan kualitas makanan yang disantap. Untuk yang berasal dari hewani lebih banyak di panggang/bakar, direbus, atau dikukus di kuali tanah.

Umur manusia rata-rata adalah 70 tahun, jika memiliki kesempatan lebih lebih lama, ini semata-mata bonus kemurahan Tuhan melalui kebiasaan baik Anda, yaitu menyantap makanan dengan hikmat dan menjalankan puasa bukan hanya sebagai kewajiban agama, melainkan sebagai gaya hidup. HBP.

Sumber : hengkibudiprasetyo.blogdetik.com/2011/08/24/mengendalikan-nafsu-makan-menuju-kesehatan-tubuh/


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar