Ray Rangkuti: Fredy Numberi Layak Direshuffle

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20110615_Freddy_Numberi_Kemacetan_Merak_dan_Bakauheni.jpg
Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, memberikan keterangan pers usai penyampaian hasil investigas Ombudsman tentang pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni, di kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (15/6/2011). Dalam hasil investigasi itu, Ombudsman menemukan penyebab utama terjadinya kemacetan di Pelabuhan Merak Bakauheni yaitu, keterbatasan infrastruktur berupa terbatasnya jumlah kapal yang layak beroperasi dan buruknya manajemen pelabuhan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Freddy Numberi dinilai layak dievaluasi dari jajaran kabinet. Presiden SBY sebagai pemilik hak prerogatif, disarankan tak usah mempertahankan Fredy Numberi meski berasal dari Partai Demokrat. Dengan alasan lain, Fredy menunjukkan kinerja yang tak menggembirakan

"Kalau yang (menteri) perhubungan perlu diganti orangnya. Sejujurnya, posisi yang diemban, kelihatan tidak terlalu dikuasai oleh beliau. Yang bersangkutan juga tidak mampu beradaptasi dengan maksimal," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di DPR, Senin (26/09/2011).

Kinerja yang bersangkutan, lanjut Ray, tidak maksimal dalam kurun waktu dua tahun. Hal lain yang perlu digunakan sebagai alasan untuk melakukan pergantian adalah masalah perilaku moral yang bersangkutan. Ada empat aspek pada penilian kinerja seorang pejabat negara termasuk menteri terkait reshuffle.

"Soal kinerja, apakah terkait kasus-kasus korupsi maupun suap. Kemudian, kinerja ini yang paling penting, kemudian visinya. Yang terakhir, masalah moral. Seperti isu tentang istri berdua, selingkuh,” paparnya.

Perilaku moral, katanya lagi, sangat mempengaruhi kinerja seorang menteri. Bagaimana mungkin, seorang menteri bisa bekerja dengan baik jika dia harus memikirkan dua orang wanita idaman sekaligus.

"Belum lagi soal lain, masalah transportasi yang belum juga menunjukkan kebaikkan," tegas Ray Rangkuti.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar