Keluarga Korban Gempa Laporkan Pemilik Gedung ke Polisi

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/keluarga-korban-gempa.jpg

TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pihak keluarga bocah korban gempa mengaku keberatan atas runtuhnya bangunan gedung Akbid Medica Bakti Persada yang mengakibatkan tewasnya Cok Abang alias Dedi (10), Selasa (6/9/2011).

Dedi penduduk Jalan T Nyak Adam Kamil, Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, NAD tewas setelah gempa meruntuhkan salah satu tembok bangunan itu. Betapa tidak, peristiwa ambruk bangunan itu merupakan kali kedua.

Murdian Selian (45), paman korban kepada Serambi menyatakan kekesalannya terhadap pemilik gedung berlantai dua tersebut karena dinilai adanya kesan kesengajaan. Pasalnya, peristiwa ini merupakan yang kedua kali namun tidak ada upaya pengamanan.

Menurut Murdian, dinding beton layar tombak bangunan tersebut tidak layak karena tidak ada besi pengikat sehingga rawan runtuh.”Ini tidak layak, karena tidak ada pengikat, bangunan apa namanya ini, kami akan menuntut hak kami, nanti kami akan melapor ke polisi,” tegas Murdian.

Melihat kondisi gedung milik salah seorang wakil ketua DPRK Aceh Singkil tersebut, Murdian mengaku sangat tidak layak. “Bangunan macam apa ini, kalau hanya seperti ini kami juga bisa membuat. Bayangkan, ini sudah kedua kali memakan korban,” sesal Murdian yang berulang-ulang berjanji akan meminta aparat mengusut secara hukum.

Selain paman korban, para sanak saudara juga tampak terus menyebut-nyebut nama pemilik bangunan yang mereka nilai seenaknya membuat bangunan tanpa menghiraukan keselamatan orang lain. “Mentang-mentang dia orang kaya berbuat seenaknya, anak kami yang menjadi korban,” kata para kaum ibu.

Berdasarkan catatan Serambi, pada saat gempa yang berpusat di mentawai 2009 lalu, bangunan akbid ini juga runtuh. Komponen bangunan yang runtuh adalah layar tombak atap. Pasca gempa tadi pagi, gedung dan rumah korban sudah dipasang garis polisi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar