Marzuki Alie: Lansia Juga Harus Antre Katering.

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/marzuki-alie-dengan-batik-ntt-1.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie melaporkan dari Arafah, Saudi Arabia saat dirinya yang sedang menunaikan ibadah haji. Ia mengungkap, seorang lansia, pun harus ikut antre untuk mendapatkan katering selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Hal lain yang ia laporkan, mengengai tenda menginap untuk para jamaah yang menunaikan haji di Tanah Suci. Satu tenda untuk 12 orang, tidak menggunakan alat pendingin atau AC. Kemudian, alas yang dipergunakan bukan karpet, ada kain untuk alas tikar, itupun membawa sendiri. Selain itu, tenda juga tidak menggunakan pembatas antara pria n wanita.

Hal lain, hanya dua kamar mandi ada 12 untuk pria dan 12 wanita. Kalau saat antri satu kamar mandi pria diantri 4 orang,satu kamar mandi wanita diantri 8-10 orang, meski air relatif lancar 3," ujar Marzuki Alie dalam pernyataannya kepada tribun, Minggu (06/11/2011).

Untuk makan, sistem yang dilakukan adalah prasmanan. Untuk satu kloter berjumlah 450 orang,antrian cukup panjang. Dan bahkan, mereka yang lansia (lanjut usia)tetap harus antri.

"Yang seharusnya dibagi pakai nasi kotak.Jadi, tidak perlu antre dan berpanas-panasan. Hal lain, terkait angkutan dari Makkah ke Arafah,sebagian ada yang harus berdiri dan ada bis yang tidak ber AC karena rusak," ungkapnya.

Sementara tim kesehatan di sana, kata Marzuki lagi, tim lebih banyak menunggu laporan yang sakit, dan tidak melakukan cek secara berkala. Diceritakan, ada satu jemaah lansia yang sakit dan sepertinya sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ibadahnya, panitia kesehatan dan panitia yang lain kurang perduli.

"Saat ini tenda di depan dan samping tenda (kloter) DKI roboh diterpa angin termasuk tenda makan, ada sekitar 30 tenda yang roboh. Yang roboh tenda Palembang Pusri, persis di samping kami karena kami di paling depan sebelahan. Dan sekarang situasi sedang sibuk menunggu membetulkan tenda-tenda yang roboh dibantu polisi," cerita Marzuki Ali.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar