Marzuki Alie: Jamaah Haji Dapat Makanan Seperti di Penjara

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Jamaah-haji-jalan-kaki.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para jamaah haji, mengeluhkan sistem katering yang dilakukan dalam pelaksanaan ibadah haji kali ini. Dalam sidak di hari pertama pelaksanaan haji di Mina, Saudi Arabia, para jamaah merasa mendapatkan makan seperti di penjara.

"Sidak hari pertama di Mina, sebagian besar mempersoalkan masalah makan dengan cara berbaris membawa piring, petugas katering yang mengisi piring dengan nasi, sayur, dan lauknya. Lauknya bergantian, telur atau ikan teri, atau ayam. Protes jamaah, ini bukan sistem prasmanan tapi seperti makan di penjara, para napi berbaris membawa piring, berbaris panjang kemudian diisi oleh petugas sambil berjalan melewati meja katering," ujar Ketua DPR Marzuki Alie melaporkan dari Tanah Suci, Saudi Arabia, Senin (07/11/2011).

Dijelaskan, setiap kloter ada satu meja pelayanan, berbaris antara 350 sampai dengan 450 jamaah, tergantung kloternya. Kelemahannya adalah, bila meja itu ditempatkan di jalanan atau lorong maktab, maka siang hari berpanas-panas, sangat tidak manusiawi.

Untuk makan malam, ujar Marzuki, diberikan setelah magrib, maka mengganggu waktu shalat karena tidak semua menjamak qoshor Magrib dengan Isya.

"Ada juga yang tidak menjamaknya. Ada di antaranya meja katering tersebut ditempatkan di dalam maktab. Antre para jamaah haji, harus melangkahi para jamaah yang ada dalam maktab tersebut."

"Khusus kamar mandi, ibu-ibu juga protes, fasilitas untuk perempuan sangat kurang. Ini karena dalam wilayah tersebut jamaah perempuan lebih banyak," tuturnya.

Komitmen DPR dengan Kementerian Agama, imbuh Marzuki, sistem makan diberikan dalam bentuk nasi kotak.

Namun, Menteri Agama sudah melakukan perubahan tanpa ada pembicaraan dengan DPR. Isu yang tidak enak yang dikembangkan, disampaikan oleh para Kiyai yang ada di dalam maktab tersebut, adalah dengan sistem prasmanan keuntungan katering akan semakin besar, selisihnya akan diberikan kepada partai penguasa.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar