Mantan Presiden Gloria Arroyo Dicekal Keluar Filipina

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Gloria-Aroyo.jpg

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pemerintah Filipina mengeluarkan larangan ke luar negeri kepada mantan presiden, Gloria Arroyo, yang ingin berobat.

Arroyo mengatakan perlu mendapat pengobatan ke luar negeri untuk penyakit tulangnya yang jarang diderita, namun Kementerian Kehakiman mengatakan pengobatan di dalam negeri sudah mencukupi.

Selain alasan tersebut, ada juga kekhawatiran bahwa Arroyo kelak tidak akan kembai ke Filipina untuk menghadapi kemungkinan dakwaan korupsi.

"Kami melihat tidak ada kebutuhan mendesak baginya untuk pergi dan karena itu bisa mempengaruhi kemajuan proses penyelidikan awal," kata Menteri Kehakiman Leila de Lima, seperti dikutip dari BBC.

Sejumlah tuduhan korupsi pada masa kepemimpinannya ditujukan kepada Arroyo namun dia belum didakwa secara resmi.

Pengacaranya, Raul Lambino -dalam wawancara dengan salah satu stasion radio Filipina- mengatakan larangan ke luar negeri itu sebagai tindakan tirani.

Arroyo merencanakan akan menuju ke Singapura, Jerman, dan beberapa negara lain untuk mencari pengobatan atas penyakit yang dia derita.

Namun Menteri Kehakiman, Leila de Lima, mengaku curiga Arroyo akan menuju ke negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Filipina.

Menjabat presiden Filipina pada masa 2001-2010, selain dituduh terlibat korupsi, Arroyo juga dituduh melakukan kecurangan dalam pemilihan 2008.

Pengganti Arroyo, Presiden Benigno Aquino sudah melancarkan penyelidikan sehubungan dengan tuduhan korupsi yang melibnatkan Arroyo.

Sebelum dilarang bepergian ke luar negeri secara tegas, Arroyo hanya masuk dalam daftar orang yang harus mendapat izin jika melakukan perjalanan ke luar negeri.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar