Jika Megawati Mundur Capres, PDIP Akan Kocar-kacir

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20110911_Megawati_Pidato_Saat_Halal_Bi_Halal.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana yang digulirkan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat/Deperpu PDI Perjuangan Taufiq Kiemas agar Megawati Soekarnoputeri tidak maju pada Pilres 2014 terus menghangat.

Setelah adik kandung Mega, Guruh Soekarnoputra, kini giliran massa PDI Perjuangan Probolinggo, Jawa Timur yang turun ke jalan menolak gagasan Taufiq Kiemas.

TK, sapaan Taufik Kiemas justru menyodorkan nama Puan Maharani, putri Megawati dari TK untuk maju menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan pada 2014 mendatang.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) Dr. Ari Junaedi, mengatakan, lontaran TK tersebut sebenarnya hanyalah pancingan untuk mengetahui reaksi 'pasar', dan ternyata nama Puan Maharani masih belum laku 'dijual'.

"Butuh perjalanan panjang agar elektabilitas Puan diterima pasar wong cilik apalagi di mata konstituen loyal PDIP nama Megawati seolah sulit tergantikan. Puan harus sering turun ke bawah dan terus mengidentikkan sebagai titisan Soekarno yang perhatian terhadap rakyat kecil," urai Ari Junaedi yang juga mantan Staf Khusus Megawati kepada Tribun, Kamis (3/11/2011).

Yang jelas, kata Ari, PDIP akan kocar-kacir di 2014 jika Megawati lepas sama sekali dari PDIP.

Ari yang juga pengajar pascasarjana di Universitas Diponegoro, Semarang ini, dalam jangka panjang warga PDIP juga harus siap dipimpin oleh orang yang bukan bertrah Soekarno, namun berjiwa Soekarno.

Walau bagaimanapun karena faktor usia, Megawati juga harus memikirkan untuk pensiun dari gelanggang politik dan sebaiknya menjadi guru bangsa saja seperti halnya BJ Habibie.

"Cukup banyak stok pemimpin muda di PDIP. Kalau dari trah Soekarno, ada nama Puti Guntur Soekarnoputera atau Nanan selain Puan. Jika dari kader yang teruji dalam kepemimpinan tingkat lokal, nama Joko Widodo (Walikota Solo), Teras Narang (Gubernur Kalteng)."

"Ada juga Tri Riisma (Walikota Surabaya), Rustriningsih (Wagub Jateng), atau dari kalangan DPR seperti Tjahyo Kumolo (Sekjen PDIP), Pramono Anung, Maruarar Sirait, Budiman Sujatmiko, Eva Sundari, TB Hassanuddin, Syarif Bastaman juga cukup potensial."

Oleh karena itu, ujarnya, tidak heran jika nama Megawati masih berkibar tinggi diberbagai poling Capres 2014 karena sosok Megawati adalah penjaga soliditas partai yang namanya tetap disanjung wong cilik.

"Ingat di kalangan konstituen PDIP masih berlaku jargon 'pejah gesang nderek Mbak Mega' artinya hanya nama Mega yang masih laku dijual PDIP di 2014," tandas Ari Junaedi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar