Bubur Hot Pot dari Geylang Lor

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/11/10/287/geylanglorctt.jpg
Jakarta - Bubur tak harus dimakan di pagi hari. Untuk makan siang dan malam, bubur ini enak dan mantap. Rasanya gurih lembut dengan tekstur kental. Bisa dimakan dengan kodok atau ayam berbumbu kungpao. Hangat dan pedas. Pas dimakan saat udara dingin. Yuk, mampir!

Kalau menyebut nama Geylang, maka yang teringat aneka jajanan enak di kawasan bisnis Singapura. Meskipun daerah ini juga terkenal dengan kerlap-kerlip kehidupan malam. Di kawasan ini daerahnya dibagi menjadi 42 lorong yang sering disingkat jadi Lor. Di tiap Lor punya makanan andalan yang tenama. Seperti di Lorong 9 yang terkenal adalah bubur kodok.

Karena itu saat melintasi rumah makan yang ada di kawasan Pluit ini dengan nama Gelang Lor 9 kami langsung tertarik buat mampir. Bubur kodok, yaitu bubur beras yang kental disajikan dalam sapo (panci dari tembikar) bersama dengan daging kodok. Pilihannya bisa polos (tanpa bumbu), bumbu jahe atau kung pao atau berbumbu cabai.

Kodok dan bubur memang jadi makanan andalan resto ini. Namun, karena tak ingin mencicipi kodok, maka kami memutuskan mencoba bubur dengan kung pao chicken. O, ya buburnya tersedia dalam 3 ukuran S, M dan L yang bisa dipilih sesuai dengan jumlah orang yang makan.

Sebagai pelengkap bubur, lauk yang kami pilih adalah sayap ayam goreng terasi dan tahu goreng khas Geylang Lor 9. Sementara menunggu kami disuguhi sepiring camilan, keripik singkong yang tipis transparan dan berbunyi krenyes-krenyes saat dikunyah.

Seperti yang terlihat pada gambar menu, buburpun disajikan panas mengepul dalam panci sapo, didampingi chicken kung pao yang juga ditaruh dalam sapo. Wah, buburnya kental dan gurih lekat rasanya. Sementara ayam kungpaonya bersaus agak encer, kecokelatan dengan potongan daun bawang yang besar-besar.

Berbeda dengan chicken kung pao umumnya, kuah ayam ini lebih encer dengan rasa pedas gurih yang lamat-lamat. Saat disendok dengan bubur yang kental barulah terasa gurih mantap. Rasanya paling pas dimakan perlahan terutama saat badan kurang fit.

Yang menarik justru sayap ayam goreng terasinya. Warnanya agak cokelat gelap dan sangat kering. Benar saja saat digigit terasa renyah garing. Pastinya digoreng dalam minyak panas benar. Bagian luarnya lembut dengan semburat rasa terasi yang gurih-gurih sedikit pedas. Hmm... pasangan pas buat menyantap bubur yang panas mengepul.

Tahu goreng khas Geylang Lor berupa potongan tahu sutera yang dibalut adonan tepung tipis-tipis dan digoreng garing. Dicocol dengan sambal goreng bawang rasanya jadi gurih-gurih pedas. Tekstur tofu yang halus dan lapisan yang kering membentuk kontras rasa yang enak di lidah.

Meskipun berupa bubur tetapi cukup mengenyangkan. Apalagi lauk yang kami pilih rasanya gurih enak. Sayang sekali es teh tarik yang menemani santapan kami kurang pas rasanya. Tehnya sedikit kurang pekat meskipun tak terlalu mengecewakan.

Hmm... didaftar menu ada beragam lauk lain yang enak dimakan dengan nasi seperti Chilli Crab Singapore, Udang goreng gandum, Ikan goreng asam manis dan ikan goreng saus kung pao. Lauk ini sepertinya enak juga dimakan dengan bubur panas.

Ah, siapa bilang harus menunggu sakit untuk menyantap bubur. Di sini ternyata bubur gaya Singapura cukup mengenyangkan dan enak. Apalagi harga per mangkuk bubur polos (ukuran S) Rp. 10.000,00, lauknya Chilli Chicken (ayam saus kung pao) Rp. 32.000,00, Fried Tofu Rp. 14.000,00 dan Terasi Chicken Wings Rp. 27.000,00. Jadi, kalau belum sempat ke Geylang Singapura, boleh juga mampir mencicipi bubur di sini!

Geylang Lor 9
Pluit Karang Manis XII N0.2
Jakarta Utara
Telepon: 021-66606963
Sumber :.detikfood.com/read/2011/11/10/152642/1764730/287/bubur-hot-pot-dari-geylang-lor

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar