Implan Payudara Johnson & Johnson Diragukan Keamanannya

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/09/01/763/implan-ts-dalam.jpg
New York, Produk implan payudara buatan salah satu perusahaan farmasi ternama digugat para aktivis perempuan. Pasalnya perusahaan yang membuatnya dinilai gagal menyediakan data tentang keamanan produk tersebut jika dipakai dalam jangka panjang.

Gugatan ini bermula dari izin edar yang diberikan badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat atau FDA terhadap 2 produk implan payudara berbahan silikon, masing-masing buatan Allergan dan Johnson & Johnson. Izin tersebut dikeluarkan tahun 2006 dengan beberapa syarat.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah memantau sekurang-kurangnya 40.000 penggunanya dalam jangka waktu 10 tahun dan melaporkan kondisinya secara periodik. Hal-hal yang perlu dilaporkan meliputi efek samping dan kemungkinan bocor.

Hingga saat ini, FDA telah menerima data dari Allergan untuk 2 tahun pertama yang mencakup 61 persen dari jumlah partisipan yang diminta. Meski belum lengkap, data ini dinilai sudah lebih baik daripada Johnson & Johnson yang baru menyerahkan data 3 tahun pertama dengan cakupan hanya 21 persen.

Terkait keterlambatan tersebut, para aktivis perempuan termasuk dari National Organization for Women Foundation dan National Research Center for Women and Families mendesak pencekalan produk implan payudara Johnson & Johnson. Usulan tersebut disampaikan baru-baru ini dalam rapat FDA.

"Izin edar untuk implan silikon Johnson & Johnson harus dicabut, sedangkan Allergan harus didesak untuk segera melengkapi datanya," ungkap Jan Erickson dari National Organization for Women Foundation seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/9/2011).

Jaminan keamanan terhadap produk-produk implan payudara dianggap sangat penting karena peminatnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2010 saja, FDA mencatat sedikitnya 400.000 perempuan di Amerika Serikat telah menggunakan implan payudara yang sebagian besar berbahan saline dan silikon.

Implan berbahan saline relatif lebih aman dibanding silikon. Bahkan pada tahun 1992, FDA pernah melarang penggunaan silikon sebagai implan payudara karena berisiko mengalami kebocoran dan bisa memicu infeksi pada limpa dan kelenjar getah bening.

Setelah proses pembuatan implan silikon mengalami banyak perkembangan, pada tahun 1995 akhirnya larangan itu dicabut. Namun pada Juni 2011, FDA kembali menegaskan bahwa implan silikon tidak dianjurkan untuk dipakai seumur hidup sehingga harus diperiksan dan dioperasi ulang tiap 10 tahun.
sumber : .detikhealth.com/read/2011/09/01/080359/1714278/763/implan-payudara-johnson-johnson-diragukan-keamanannya?l991101755

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar