TRIBUNNEWS.COM - Selain karena gangguan makan, diet yo-yo juga bisa memicu gangguan menstruasi. "Jika berat badan gampang naik dan turun, tubuh akan mengira itu adalah stres sehingga terjadi perubahan mekanisme ovulasi," kata Amanda Tozer, konsultan reproduksi.
Bila berat badan yang berkurang hanya beberapa kilogram, tubuh akan baik-baik saja. Tetapi jika perubahannya ekstrem, baik naik maupun turunnya, gangguan haid bisa terjadi.
Diet yang terlalu ketat juga akan membuat tubuh kekurangan nutrisi sehingga tubuh tidak bisa berfungsi secara normal dan hal ini berdampak pada fungsi reproduksi.
Sayangnya, menurut Wren, efek tersebut bisa berdampak jangka panjang. Sekitar 20 persen perempuan yang terlalu kurus mengatakan, siklus menstruasi mereka tidak kembali normal, bahkan saat berat badan mereka sudah ideal.
"Ada beberapa pasien anoreksia yang saya tangani yang kini berat badannya sudah normal, tetapi sistem di hipotalamus di otak belum bekerja kembali," kata Wren. Untuk itu, biasanya dokter akan mencoba memancing proses ovulasi dengan obat-obatan.
Ia menambahkan, bukan cuma wanita kurus yang kesuburannya terganggu, melainkan pria juga. "Pria yang terlalu kurus biasanya kualitas spermanya buruk karena ia kekurangan nutrisi," ungkapnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar