Cukup Tambahkan Jahe dan Bawang Putih, Jadilah Nasi Hainan

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Nasi-Hainan-ok.jpg

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kehadiran masyarakat Tionghoa di Indonesia ternyata ikut menambah jenis dan jumlah menu kuliner. Salah satunya adalah nasi ayam hainan. Nasi ayam hainan ini memiliki ciri khas rasa dan tampilan yang cukup unik dan menarik.

"Rasanya gurih. Hampir sama dengan nasi lemak yang pakai santan kelapa, tapi ini lebih gurih lagi, karena ada rasa ayamnya," jelas Chef Ananto, dari Restauran Cinnamon, Graha Residen, Jl Darmo Harapan Suraaya.

Untuk nasi hainan ini, Chef Ananto menambahkan tepung ayam, air jahe, daun pandan, minyak wijen, bawang putih goreng, dan margarin, saat proses memasak beras menjadi nasi. Hasilnya, nasa tanakan itu menjadi lebih berwarna, dengan kecoklatan. Tak lagi putih.

Sementara untuk pendampingnya, sesuai dengan ciri khas dari tempat asalnya, di Hainan, negara bagian di China, nasi ini disajikan bersama lauk ayam dan sambal Singapura. Karena meski berasal dari Hainan, nasi hainan ini sangat populer di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Lauk ayam yang disandingkan dengan nasi hainan ini adalah ayam rebus. Meski namanya ayam rebus, saat disajikan, ayamnya tidak basah atau berkuah seperti ayam rebus. Melainkan keset seperti ayam goreng. Tapi tidak ada bagian yang kering.

"Caranya, setelah direbus, ayamnya digantung. Sehingga airnya jatuh dan daging ayamnya jadi keras di permukaan. Tapi begitu dibuka, dalamnya empuk, seperti ayam rebusan, tanpa lembek berair," jelas Chef Ananto.

Saat direbus, ayam sebesar ¼ ekor itu diberi bumbu mulai dari kecap asin, gula batu, bawang putih, bawang merah, tepung ayam, dan dark soya. Direbus dalam waktu sekitar dua jam. Setelah itu digantung sampai airnya habis.

Saat disajikan, ayam dipanaskan kemudian dipotong-potong, tulangnya ditinggalkan. Selanjutnya untuk sambal Singapura, sebagai cocolannya, dibuat sedikit cair dengan menggunakan bahan cabe rawit, cabe merah, bawang putih, bawang merah, gula, air jeruk nipis, dan garam.

Weidy Astuti, Public Relations Manager Graha Residen, mengatakan, menu ini sangat disukai sebagian besar dari ekspatriat asal China dan Jepang yang ada di Graha Residen. "Tapi banyak juga pengunjung dari luar penghuni yang mencicipi menu ini, karena cita rasanya yang tidak jauh beda dengan menu Surabaya. Yaitu gurih pda bagian nasinya dan pedas pada sambal Singapuranya," jelas Weidy.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar