TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Petani dan pengepul rotan di Kotawaringin Timur, Kalteng, terus berjuang melawan pemberlakuan larangan ekspor. Sabtu (21/1/2012), mereka kembali berkumpul membahas nasib bisnis yang telah menghidupi mereka selama puluhan tahun tersebut.
"Pertemuan petani dan pengepul rotan hari ini untuk membuat sebuah asosiasi sebagai wadah memperjuangkan aspirasi," ujar Dahlan Ismail, satu pengepul rotan kepada BPost Online.
Pertemuan itu dijadwalkan mulai digelar sekitar pukul 09.00 WIB pada sebuah gedung pertemuan di Sampit. Selain pembentukan asosiasi, agenda lain yang dibahas juga menyangkut peluang bisnis rotan yang akan dilakukan pascaberlakunya larangan yang diterbitkan melalui kesepakatan tiga menteri tersebut.
Sebelumnya pada Desember 2011, petani, pengepul, pengusaha yang didampingi petugas dari Dinas Perindustrian dan anggota DPRD Kotim, mengadukan nasibnya ke Kementerian Perdagangan di Jakarta terkait larang ekspor rotan mentah tersebut. Namun tidak didapat keputusan memuaskan yang mereka peroleh, karena pemerintah tetap menolak mencabut SKB dengan alasan melindungi industri dalam negeri.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar