Banyak Keluhan, UU Penyelenggaraan Haji Perlu Direvisi

Bookmark and Share

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan banyaknya keluhan jamaah haji akan ditindaklanjuti DPR. Salah satunya adalah merevisi UU No 13/2008 tentang Penyelenggaraan Haji terutama yang berkaitan dengan pembentukan satu badan haji yang tidak menggunakan dana APBN yang bisa bekerja lebih profesional.

“Kita mencoba untuk belajar pada beberapa negara yang kita anggap cukup bagus penyelenggaraan hajinya, walaupun kita tahu bahwa jumlah jemaah kita terbesar dari seluruh negara. Komisi VIII harus mulai berpikir apakah tidak sebaiknya kita buat seperti Malaysia, dibentuk Badan Haji yang tidak perlu dibiayai APBN, dan ini sangat adil sebagai suatu negara Pancasila,” ujar Marzuki dalam pesan melalui BBM kepada wartawan dari Arab Saudi, Kamis (10/11/2011).

Marzuki mengatakan, pengelolaan haji bukan persoalan peribadatan tapi lebih banyak pada masalah pengelolaan. Masalah peribadatan rata-rata jemaah haji Indonesia sudah sangat cukup memadai dengan banyaknya KBIH-KBIH yang memberikan pelatihan manasik haji.

Ditanyakan apakah persoalan haji ini dikarenakan mentalitas birokrasi di Kementrian Agama yang korup dan akan diapakan sebaiknya departemen agama, Marzuki mengatakan dirinya tidak mau menyinggung dugaan korupsi dana pelaksanaan haji, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana keluhan-keluhan yang setiap tahun terjadiini bisa direspon dengan baik.

“Saya gak mau bicara masalah korupsinya, tapi bagaimana keluhan yang setiap tahun tidak direspons dengan baik," tegasnya.

Marzuki menegaskan kritiknya terhadap pelaksaaan haji bukan ditujukan untuk mengecilkan keinginan kementerian agama untuk berbuat sebaik-baiknya. “Saya tidak menafikan bahwa ada perbaikan yang dilakukan, tapi faktanya kalau saya datangi semua maktab, tidak ada yang menyatakan puas atas pengelolaan haji ini. Justru Gus Din (KH Zainudin) dari pondok Ploso Kediri, yang secara emosional dekat dengan Menag, karena setiap tahun KBIH-nya selalu ditempatkan pada posisi yang baik, juga menyatakan bahwa sistem catering seperti di Lapas,” tegasnya.

Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang biaya ONH nya jauh lebih murah, pelayanan haji Indonesia jauh dibawah standar mereka. Marzuki pun heran mengapa Malaysia bisa melakukan itu sementara kita tidak.

“Jamaah Malaysia saja contohnya mendapatkan pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan jamaah Indonesia, padahal ONH kita lebih mahal dari mereka. Kasihan jamaah kita banyak yang dibohongi dijanjikan pondokannya masuk ring 1 tidak tahunya ditempatkan yang jauh dari ring 1,” tegas Marzuki Alie.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar