Hidayat Nur Wahid Sebut SBY Tak Jujur

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Hidayat-Nurwahid-1.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali meradang. Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kebohongan terkait rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

Ketika memanggil Menteri Riset dan Teknologi Suharna Suryapranata yang berasal dari PKS, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan partai tersebut menginginkan pengurangan jumlah kadernya di kabinet. Padahal PKS tidak pernah menginginkan pengurangan jumlah kadernya di kabinet.

Menteri Riset dan Teknologi Suharna Suryapranata, kader Partai Keadilan Sejahtera ini digantikan mantan Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta. Gusti sendiri berlatarbelakang sebagai seorang akademisi.

"Diinformasikan pergantian itu karena permintaan atau keputusan PKS. Kemudian disampaikan kepada menteri bersangkutan bahwa ini merupakan keinginan PKS. Padahal PKS tidak menginginkan hal itu. Tentu komunikasi tidak jujur semacam ini harus dihitung," ujar Hidayat Nur Wahid di gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/10).

Hidayat mempertanyakan mengapa sampai ada logika yang menggambarkan seolah-olah PKS merelakan kadernya di kabinet diganti. Oleh karena itu PKS akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menentukan sikap apakah tetap berada di kabinet atau hengkang.

"Apakah nanti akan mundur atau akan tetap (di kabinet). Itu bagian yang akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS," jelasnya. Belum ada tanggapan dari Istana perihal pernyataan Hidayat ini.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala BPPT, Suharna Suryapranata, pernah menjadi korban kekesalan Presiden SBY terkait sikap dan perilaku PKS sebagai partai koalisi pemerintahan. SBY memanggil Suharna untuk berbicara empat mata mengenai manuver-manuver politik yang dilakukan PKS.

"Don't play with me like this. Kalau tetap seperti ini, Anda akan dijadikan tumbal," ujar seorang sumber internal PKS mengutip pernyataan SBY kepada Suharna. Sadar sikap Presiden SBY yang dinilainya sudah kesal terhadap PKS, Suharna kemudian menyampaikan kejadian tersebut di forum Rapimnas PKS, di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Suharna berbicara blak-blakan di forum terbuka itu yang dihadiri seluruh kader PKS di Indonesia. "Pak Suharna kemudian curhat di forum," jelas sumber tersebut.

Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq saat ditemui di usai acara rapimnas mengatakan kabar tersebut masih merupakan asumsi dan belum bisa dipastikan kebenarannya. "Itu semua kan masih asumsi dan masih mungkin-mungkin. Kita tak perlu berandai-andai," jelasnya.

Meski begitu, kata Luthfi, apabila sudah ada titik terang berupa kebenaran, PKS tidak ragu-ragu mengambil tindakan. "Setelah itu ada baru akan kita respon. Akan ada tindakan,"jelasnya.

Sekjen PKS, Anis Matta menanggapi hal tersebut menegaskan tidak akan membawanya ke ranah personal. Ia mau menyelesaikan hal itu secara objektif. "Itu diselesaikan secara objektif saja," katanya.(tribunnews/wil)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar