Rumah Jaksa di Makassar Dilempar Bom Molotov

Bookmark and Share

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Bom-Molotov-siap-dilempar.jpgTRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dua rumah warga BTN Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Jalan Rambutan, Kecamatan Tamalanrea dirusak puluhan mahasiswa, Sabtu (29/10/2011) dini hari.

Satu di antara rumah tersebut adalah milik seorang jaksa yang bertugas di Kabupaten Bone, sedangkan rumah lainnya dihuni seorang perempuan asal Kabupaten Barru.

Mahasiswa bahkan melempari kedua rumah itu dengan bom molotov dan batu. Mereka pun memaksa masuk ke dalam rumah dan menyekap penghuninya.

Kejadian ini berawal saat sejumlah mahasiswa mendatangi kedua rumah tersebut. Tanpa alasan yang jelas, mahasiswa tersebut langsung menyerang kedua rumah itu.

Saat berada di dalam rumah itulah, mereka dikepung polisi sehingga tak dapat meloloskan diri dan akhirnya ditangkap.

Menurut Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar AKBP Hotman Surait, kejadian tersebut belum diketahui penyebabnya. Namun kuat dugaan penyerangan ini merupakan rentetan dari bentrok antar kelompok mahasiswa Kamis lalu.

Ia juga menambahkan, pihaknya mengamankan 13 mahasiswa yang berada di dalam rumah.

Dari tangan mereka polisi mengamankan lima parang dan sebuah senjata rakitan. Mereka kemudian digiring ke Mapolrestabes Makassar untuk diperiksa.

Di lokasi yang berbeda, kejadian serupa terjadi di Jl Kalumpang, Kecamatan Bontoala. Aksi penyerangan ini juga diduga merupakan rentetan bentrok antar kelompok mahasiswa.

Kepala Kepolisian Sektor Bontoala mengatakan bahwa untuk mencegah kejadian tersebut, pihaknya menggeledah asrama dan mengamankan sejumlah senjata tajam. Pada kejadian tersebut juga polisi mengamankan sembilan mahasiswa karena menyimpan senjata tajam dalam kamarnya.

Hotman Melanjutkan, dari insiden ini, pihaknya mengamankan 105 mahasiswa asal Kabupetn Bone. Pengamanan tersebut dilakukannya untuk menghindari bentrok berkelanjutan.

"Kami akan menindak tegas mahasiswa yang terbukti melakukan atau terlibat penyerangan tanpa membedakan siapa dan dari mana mahasiswa itu," tegas Hotman.

Ia juga menghimbau agar para mahasiswa dapat menahan diri dan tidak terprovokasi. "Ini masalah masalah pribadi bukan kelompok," jelas Hotman.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar