PSPS: Kami Siap Tanggung Semua Risiko

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/LPI-vs-LSI.jpg

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Tekad bulat sejauh ini sudah ditunjukkan kubu 14 klub untuk menolak kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) buatan PSSI.

Kubu 14 klub juga telah menyepakati kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang dikelola PT Liga Indonesia akan bergulir mulai 1 Desember nanti, dan berakhir pada Juli 2012.

Namun beberapa hal menjadi kendala dalam menggulirkan kompetisi tandingan ini, seperti pendaftaran pemain ke PSSI. Hal inilah yang dikhawatirkan PSPS, salah satu klub yang tergabung dalam kubu 12 klub.

"Proses pendaftaran pemain akan menjadi kendala kami ke PSSI," kata asisten manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabirin, yang mengaku masih berada di Jakarta mengikuti Pra Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia.

Namun kata dia, apa pun yang terjadi, selagi PSSI berada di jalur yang melanggar statuta, perlawanan akan tetap dilakukan bersama dengan tim-tim lain. Boy pun menegaskan, kompetisi LSI di bawah PT Liga Indonesia merupakan kompetisi yang sah berdasarkan aturan dan statuta PSSI.

Untuk menyiasati pendaftaran pemain ke PSSI, Boy mengatakan akan melakukannya melalui jalur Executive Committee (Exco) PSSI yang mendukung gerakan kubu 12 klub.

"Kami akan upayakan lewat jalur exco yang mendukung untuk pendaftaran pemain. Ini memang akan jadi kendala nantinya," kata Boy. Segala sanksi memang sudah siap diterima kubu 14 klub ini, bila PSSI ternyata memberikannya.

Sebab bila kompetisi kubu 14 ini berjalan, maka legitimasi PSSI akan dipertanyakan. Sebab kompetisi buatan PSSI tak digubris kubu 14 klub.

"Apapun resikonya kami sudah siap. Ini sudah menjadi sikap kami dengan klub-klub lain. Ingat, kami bukan menentang, tapi meluruskan dan menjalankan sesuatu agar sesuai dengan aturan," kata Boy menegaskan.

Langkah membuat kompetisi tandingan ini, kata Boy, jangan digambarkan sebagai gerakan untuk menuju kongres luar biasa (KLB) guna penggulingan ketua umum PSSI saat ini, Djohar Arifin Husin. Sebab, kata dia, belum ada alasan kuat untuk melaksanakan KLB. "Ini jauh dari KLB. Jangan dikait-kaitkan dengan KLB," tambah Boy.

Boy membayangkan, bila kompetisi jadi digelar pada 1 Desember nanti, skuad PSPS Pekanbaru sudah siap tampil. Anak asuh pelatih Mundari Karya ini siap menyajikan permainan yang bagus seperti saat ikut turnamen segitiga di Padang, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu.

pssi, liga super indonesia, pt liga indonesia, djohar arifin, psps pekanbaru

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar