LSI: Empat Alasan Buat Publik Kecewa pada Politisi Muda

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20111030_Kiprah_Politisi_Muda_Indonesia_.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir hasil surveinya, bahwa publik sangat kecewa dengan kiprah politisi muda.

Dari 1.200 responden yang dilakukan survei, hanya 24,8 persen responden yang menilai politisi muda berperilaku baik. Politisi muda yang dimaksud dalam survei ini adalah politisi yang berkiprah dengan usia di bawah 50 tahun.

Survei LSI kali ini dilakukan pada September 2011, kepada 1200 responden di 33 provinsi, dengan metode multistage random sampling dan margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Untuk melengkapi temuan survei ini, LSI melakukan riset kualitatif pada Oktober 2011, dengan menggunakan metode riset media analisis terhadap 5 koran nasional dan 7 koran lokal di 7 provinsi.

Berdasarkan riset kualitatif, ada empat alasan yang membuat publik sangat kecewa dengan kiprah politisi muda saat ini.

Pertama, berita kasus korupsi yang membelit lima politisi muda sehingga menempatkan kelimanya sebagai bintang utamanya atau top five isu korupsi sepanjang 2011. Kelimanya, yakni mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin (33 tahun), anggota DPR RI dan Wasekjen I Partai Demokrat Angelina Sondakh (34 tahun), Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (42 tahun), Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat Andi Mallarangeng (48 tahun), Ketua Umum PKB sekaligus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (45 tahun).

Kedua, karena kinerja politisi muda di puncak jabatan publik tak ada yang istimewa, bahkan ada yang diproses hukum di KPK.

Politisi muda yang menjabat menteri di kabinet SBY-Boediono, tak ada prestasi yang menonjol di mata publik. Mereka di antaranya politisi PAN yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan Zulikifli Hasan (49 tahun), politisi PKB yang menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faizal Zaini (39 tahun), Ketua Umum PKB yang menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (45 tahun), politisi Partai Demokrat yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng (48 tahun). "Kepuasan publik atas kinerja empat tokoh itu di bawah 40 persen," ujar Adjie.

Ketiga, kinerja politisi muda yang memimpin partai politik juga bermasalah. Dalam hal ini, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketua Umm PKB Muhaimin Iskandar. Kedua politisi muda ini dianggap tidak berprestasi dan justru kini tengah diproses KPK dalam isu kasus korupsi.

Keempat, karena besarnya harapan publik atas kiprah politisi muda. "Semakin besar harapan itu, semakin mudah publik kecewa," katanya.

Publik terlanjur diromantisasi oleh kiprah politisi muda dalam mempelopori inovasi politik di zamannya. Sebut saja lahirnya Budi Utomo pada 1908 yang digerakkan oleh KH Dewantara (20 tahun), Tjipto Mangunkusumo (22 tahun), dan Dr Soetomo (20 tahun).

Atau lahirnya Sumpah Pemuda 1928 yang juga digerakkan politisi muda seperti Sugondo Djojopuspito (24 tahun), Muhamad Yamin (25 tahun), WR Soepratman, dan tokoh politisi muda yang menggerakkan Kemerdekaan Indonesia 1945 seperti Soekarno (44 tahun), Muhammad Hatta (43 tahun) dan Sutan Sahrir (36 tahun).

Selain itu, mahasiswa dan pemuda kembali memainkan peranan dalam perubahan yang terjadi di rezim orde lama dan baru.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar