Air Dari Tujuh Sumber Sucikan Calon Pengantin

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Siraman.jpg
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sehari sebelum menikah, Senin (17/10/2011) calon pengantin GKR Bendara dan KPH Yudanegara melakukan prosesi siraman. Manten putri dilakukan di bangsa Sekar Kedhaton dan manten kakung di Bangsal Kasatriyan.

Koordinator Panitia Pernikahan Agung, mengatakan upacara siraman itu memiliki makna untuk menyucikan kedua calon pengantin. Biasanya siraman dilakukan oleh ibunda calon pengantin, para kerabat dan sesepuh yang dianggap memiliki kehidupan yang berhasil. Hal itu dilakukan agar kelak calon pengantin diselimuti kebahagiaan dalam hidupnya.

"Pengantin itu bisa bersih lahir dan batin. Harus meninggalkan segala yang buruk dan pengantin itu harus punya 5L yakni Lurus, Leres, Luwes, Lilo dan Legowo," ucapnya.

Prosesi siraman diawali dengan kedatangan GKR Pembayun mengutus adiknya GKR Maduretno beserta abdi dalem untuk membawa sebagian air yang berasal dari 7 sumber menuju ke bangsal Kasatriyan, untuk selanjutnya digunakan siraman calon pengantin pria.

Selanjutnya sang ibunda GKR Hemas melakukan siraman pertama kali terhadap GKR Bendara, disusul oleh GKR Pembayun, sebagai kakak tertua lalu disusul para sesepu lainnya.

Selesai siraman calon pengantin putri minum jamu dan dikerik (prosesi merapikan anak rambut di bagian kening dan tengkuk). Maksud dengan dikerik ini agar terlihat rapi saat dipaes (dihias).

Pada pukul 11.00, siraman calon pengantin pria di bangsal Kasatriyan, setelah melakukan siraman GKR Bendara, persiapan siraman KPH Yudanegara di dalem Gedung Pompa Kasatriyan. Siraman terhadap KPH Yudanegara dilakukan oleh sang ibunda Hj Nurbaiti Helmi dan calon ibu mertua GKR Hemas, serta para sesepuh lainnya. Selesai siraman KPH Yudanegara minum jamu dan berpakaian rapi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar