AS Ngotot Akan Veto Permohonan Palestina Merdeka

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/OBAMA-Presiden-Amerika-Serikat.jpg

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan mendesak Mahmoud Abbas untuk membatalkan pengajuan permohonan menjadi anggota penuh PBB sebagai negara merdeka.

Sebelumnya AS telah menyatakan akan menggunakan hak veto untuk menggagalkan upaya Palestina. AS yang memang dikenal sebagai sekutu Israel menyatakan lebih mendukung pandangan Israel yang menginginkan pembicaraan langsung sebagai jalan menuju perdamaian.

Tetapi sejauh ini AS, Eropa, Rusia dan PBB belum memformulasikan upaya untuk melanjutkan pembicaraan tersebut, yang terhenti tahun lalu.

Permohonan resmi Palestina sendiri akan dilakukan Jumat (23/9/2011) setelah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB, melalui permintaan tertulis ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ko-moon.

Tetapi Obama akan memintanya untuk tidak memaksakan pemungutan suara di Dewan Keamanan karena AS sudah berjanji untuk memvetonya. "Bersama kedua pemimpin Israel dan Palestina, presiden akan bisa menyatakan secara langsung kenapa kami percaya bahwa langkah ke PBB bukan jalannya untuk mencapai sebuah negara Palestina,'' kata wakil penasihat nasional Ameriak Serikat, Ben Rhodes.

AS, Eropa, Rusia dan PBB merupakan anggota kuartet yang akan memberikan jalur pembicaraan damai bagi Palestina dan Israel. Kuartet ini akan memberikan kedua pihak waktu setahun untuk mencapai kerangka kesepakatan yang didasarkan pada pandangan Obama terkait perbatasan sebelum tahun 1967 dengan persetujuan pertukaran lahan.

Obama juga akan mendorong ide 'dua negara untuk dua rakyat, Yahudi dan Palestina,' seperti dilaporkan kantor berita AP. Bagaimanapun Menteri Luar Negeri William Hague menyatakan sejauh ini belum ada perkembangan lanjutan.

Di dalam negeri, pendirian Obama ini juga menjadi sasaran tembak dari kubu oposisi, Partai Republik. Gubernur Texas Rick Perry mengatakan: ''Kebijakan Obama terkait persamaan moral, dengan kesetaraan bagi Israel dan Palestina, termasuk pelaku orkestra terorisme, ini adalah penghinaan berbahaya.''

Baik Netanyahu dan Abbas mengatakan siap untuk menggelar kembali pembicaraan langsung, namun Abbas sejauh ini masih bersikukuh untuk tetap mengajukan permohonan menjadi anggota penuh PBB.

Jika permintaan ini disetujui oleh Sekjen Ban Ki-moon, maka Dewan Keamanan PBB akan mengkaji dan kemudian melakukan pemungutan suara untuk mencapai keputusan. Untuk mendapat persetujuan, dibutuhkan sembilan dari 15 anggota dewan, dengan syarat tidak ada veto dari anggota tetap DK PBB.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar