Ada Enam Kotak Sumbangan di Royal Wedding Keraton Yogya

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Undangan-royal-wedding-keraton2.jpg

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Puncak acara pernikahan agung (royal wedding) putri Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan KPH Yudanegara digelar, Selasa (18/10/2011).

Upacara panggih akan digelar di Bangsal Kencana, Kraton Ngayogyakarta. Pihak keraton mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dengan memberlakukan sistem satu pintu bagi tamu undangan yang datang.

Koordinator Panitia Pernikahan Agung, KRT Yudahadiningrat mengungkapkan pihaknya hanya akan memberlakukan sistem satu pintu untuk tamu, hanya melalui Regol Ponconiti (Keben). Tamu yang datang akan disambut penerima tamu dan disediakan kotak angpao dan meja khusus bagi yang akan memberikan kado.

"Disediakan kotak untuk angpao ada sekitar 6 buah, yang dijaga petugas penerima tamu. Dan dijaga kepolisian," ucap Yuda, sapaan akrabnya, ketika dihubungi Tribun Jogja, Senin (17/10/2011) malam.

Pengamanan di pintu masuk Keben itu sangat diperketat, para tamu undangan yang datang akan diperiksa satu persatu dengan alat metal detector dari Paspampres dan petugas kepolisian setempat. Selain itu, tamu undangan yang masuk itu harus membawa pin yang sudah dibagikan bersamaan dengan undangan yang dibagikan.

"Kami hanya mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, jika kemungkinan ada penyusupan oleh pihak-pihak yang kontra dengan keraton," paparnya.

Hal itu diakui oleh GBPH Prabukusumo, selaku panitia yang menangani urusan media. "Tamu yang masuk lewat pintu lain tidak diperbolehkan, hanya ada akses satu pintu lewat Keben," ucapnya.

Sementara akses masuk dari Regol Magangan itu hanya diperuntukan bagi abdi dalem, dan juga panitia. Di luar itu, pintu ini juga akan dijaga dengan ketat. " Akan disiapkan alat metal detector, jika ada kemungkinan hal yang membahayakan," ucap Gusti Prabu yang diberikan tanggung jawab sebagai ajudan ngarso dalem ini.

Gusti Prabu mengatakan akan ada petugas kepolisian yang berjaga di Regol Magangan. Karena sempat ada isu akan ada penyusupan, maka sebaiknya harus diantisipasi sistem keamanannya.

"Memang ketat, dan protokolernya pun harus tetap mengikuti cara kraton," katanya.

Disinggung mengenai apakah ngarso dalem sudah melaporkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Yuda mengatakan memang sudah melaporkan sekitar 1 bulan yang lalu. Ngarso dalem melaporkan kalau memang sudah mendaftar kepada BPK selaku Gubernur, dan mengetahui Sekda Provinsi.

"Memang harus melaporkan kekayaan yang sudah ada setelah selesai prosesi mantenan," ujar KRT Yudahadingrat. (tea).

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar