Heboh Pisang Ajaib di Kerinci Jambi

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Pohon-Pisang-ANeh5.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - PISANG 'ajaib', itulah sebutan warga yang kagum sekaligus heran, saat melihat pohon pisang bertandan tiga di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci. Tidak hanya bertandan tiga, pohon pisang tersebut batangnya juga bercabang dua, sehingga keberadaan pohon pisang tersebut bertambah unik.

Pisang tersebut milik warga yang bernama Emi, yang memiliki putri kembar. Saat pertama kali berbuah, rumpun pisang yang memiliki beberapa pohon tersebut tidak menunjukkan adanya keanehan. Buahnya tumbuh subur seperti layaknya pohon pisang biasanya.

Keanehan mulai terlihat saat salah rumpun pisang tersebut berbuah untuk yang kedua kalinya. Salah satu pohon yang berbuah tersebut mengeluarkan dua tandan. Saat itu warga tidak terlalu peduli, karena pohon pisang yang berbuah dua tandan juga dianggap biasa.

Saat berbuah yang ketiga kalinya, rumpun pisang yang hanya memiliki dua batang pohon tersebut, kembali menunjukkan keanehan. Satu di antara dua pohon pisang tersebut bercabang dua, yang menyerupai pohon lainnya.

Dari pohon pisang yang bercabang itulah, keluar tiga tandan buah pisang, yang memiliki tiga buah jantung. Buah pisang dari ketiga tandan tersebut juga tumbuh normal, dengan bentuk buahnya dengan ukuran besar.

"Setelah mengetahui pisang ini berbuah tiga tandan, banyak warga yang datang untuk melihatnya, sehingga rumah kami selalu ramai dikunjungi warga," ujar Emi, kepada Tribun, Selasa (13/9) kemarin.
Menurut Emi, tidak ada firasat aneh yang ia rasakan, sebelum mendapatkan pisang-pisang yang aneh tersebut. Hanya saja, setelah pisang tersebut bercabang dan berbuah tiga tandan, beberapa paranormal mengatakan ada sesuatu dilokasi tumbuhnya pohon pisang tersebut.

"Sejak pertamakali berbuah, tidak ada hal-hal ganjil yang dialami oleh keluarga kami, kehidupan kami berjalan dengan normal, tanpa adanya gangguan-gangguan lain," kata Emi sambil menunjukkan pohon pisang yang tumbuh disamping rumahnya.

Hanya saja, Emi mengaku mendapat petunjuk dari paranormal, untuk mengambil benda gaib yang berada di sekitar pohon pisang tersebut, yang hanya bisa dilakukan saat tengah malam.

"Saya disuruh keluar rumah saat tengah malam, tepatnya jam 12.00 WIB hingga pukul 1.00 WIB dini hari. Menurut paranormal, ada benda yang bisa saya temukan yang hanya bisa dilihat oleh saya sendiri," katanya.

Meskipun demikian, Emi mengaku enggan melakukan hal tersebut, karena tidak ingin dianggap syirik. "Kalau memang ada sesuatu yang bisa saya dapatkan dipohon pisang tersebut, pasti akan menjadi milik saya jika memang sudah waktunya," jelas Emi.

Kabar penemuan pisang ajaib yang memiliki buah bertandan tiga dan pohonnya bercabang dua, dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat di Kabupaten Kerinci. Banyak yang menginginkan buah pisang tersebut, untuk dijadikan obat.
Kabar tersebut, juga tersiar hingga keluar Kerinci, seperti jambi dan beberapa daerah lainnya, bahkan sampai ke Negeri Jiran Malaysia. Menurut pemilik pohon pisang tersebut, Emi, banyak warga yang datang untuk meminta buah pisangnya tersebut.

"Ya, sejak tersiarnya kabar pohon pisang berbuah tiga, banyak warga yang datang menginginkan buah pisang tersebut, bahkan ada yang datang dari Malaysia," ujar Emi, saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (13/9) kemarin.

Menurutnya, sudah ada puluhan warga yang datang minta buah pisang tersebut, namun karena buah pisangnya belum matang, maka warga yang datang terpaksa menunggu hingga buah pisang tersebut siap dipanen.

"Mereka yang datang rata-rata meninggalkan nomor handphone, agar bisa dihubungi saat pisang tersebut siap dipanen. Peminat pisang tersebut juga siap membayar harga buah pisang yang akan mereka ambil," katanya, sambil menunjukkan beberapa nomor handphone Malaysia, yang sudah tercatat di dalam bukunya.

Warga yang datang lanjutnya, begitu gagal mendapatkan buah karena belum matang, rela memungut kelopak jantung yang sudah terjatuh di tanah. "Bunga yang jatuh ke tanah juga banyak yang dibawa pulang," kata Emi.

Jika sudah matang nanti, Emi mengaku tidak akan mematok harga pisang ajaib tersebut. "Tidak ada tarif. Yang jelas jika ada yang mau pasti akan diberikan. Kalaupun tidak cukup dibagikan satu persatu, nanti buah pisang tersebut akan dipotong-potong," katanya.

Tetangga Emi, Purmaningsih, juga mengaku banyak teman-teman sesama guru ditempat ia mengajar menginginkan pisang tersebut. Menurutnya, yang menginginkan buah pisang tersebut, rata-rata pasangan yang belum memiliki keturunan.

"Teman saya sudah lima tahun menikah tapi belum punya anak. Mereka berharap dengan memakan buah pisang tersebut, bisa segera memperoleh anak, ia juga berharap bisa mendapatkan anak tiga sekaligus," kata Purmaningsih.
Warga lainnya, Ivan, juga mengaku tertarik untuk mendapatkan buah pisang tersebut, untuk dijadikan obat salah satu keluarganya yang belum memperoleh keturunan. "Tante saya juga mau, karena sudah dua kali menikah belum juga punya keturunan," pungkasnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar