Lahar Dingin Hanyutkan Lima Jembatan Sesek

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Banjir-Lahri-Dingin_Kali-Putih.jpg
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah lereng Gunung Merapi, Minggu (23/10/2011) sore, membuat aliran air di sejumlah sungai yang berhulu di gunung tersebut mengalami peningkatan. Akibatnya, lima jembatan darurat di sepanjang Sungai pabelan hanyut diterjang banjir lahar dingin pertama pada musim penghujan kali ini.

Pantauan Tribun Jogja, Senin (24/10/2011) di Jembatan Srowol, yang menghubungkan Kecamatan Mungkid dan Kecamatan Muntilan, warga terpaksa berbalik arah karena jembatan darurat telah ambruk.

Warga Desa Adikarto, Muntilan, Masdiyanto (27) mengaku tidak menyangka, hujan pertama itu mampu menghanyutkan jembatan darurat. "Saya tidak tahu kalau jembatannya hanyut. Kalau harus memutar lewat jalan raya Muntilan, kejauhan," katanya, Senin (24/10/2011).

Hal serupa juga diungkapkan sejumlah warga yang hendak melintas. Menurut Ndaru (50) warga Dusun Srowol, Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, jembatan tersebut hanyut ketika aliran lahar dingin yang cukup deras. Sungai Pabelan mengalami peningkatan debit lebih dari satu metere.

Kemarin, warga berupaya mengevakuasi jembatan yang tersisa agar tidak habis terserat arus. "Airnya sampai sekarang (kemarin) masih deras dan tinggi," katanya.

Data yang dihimpun dari sejumlah relawan pemantau kondisi lahar dingin, di antaranya dari Kompag Merapi, tercatat lima jembatan darurat yang rusak maupun hanyut akibat banjir di Sungai Pabelan kemarin sore. Masing-masing Jembatan Sesek Tlatar, Jembatan Tempuran-Senowo, Jembatan Pasekan yang menghubungkan Gondosuli-Pasekan, Jembatan Menayu, dan Jembatan Srowol.

"Untuk yang di Gondosuli, jembatannya tidak dibangun lagi. Selain menghadapi musim penghujan yang rawan banjir, juga sungainya pindah ke sebelah selatan," kata Pimpinan Kompag Merapi, Bejo SP.

Selain lima jembatan yang rusak maupun hanyut, hujan lebat yang mengguyur Magelang juga memunculkan petir hingga menyambar sebuah Kubah Mushola di Dusun Tegal Slerem, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan. Petir tersebut menyambar kubah dan beton penyangganya hingga hancur.

"Kemarin sore menjelang Maghrib hujannya deras dan ada bledek (petir)," kata Ketua Ta'mir Mushola Al Amin, Parman.

Beruntung, saat kejadiam tidak ada korban jiwa karena mushola dalam kondisi kosong. Hingga kemarin siang, warga belum memiliki rencana untuk memperbaikinya karena keterbatasan dana.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar