TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi bersih penanggulangan bencana di Padang dan Maumere, Nusa Tenggara Timur. Hal itu dilakukan secara nasional setiap tahun minimal dua kali.
"Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana perlu latihan secara intensif. Agar pemerintah pusat, daerah dan masyarakat memiliki kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Rabu (28/9/2011).
Sutopo mengatakan pihaknya melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi, pralatihan, gladi posko, gladi evakuasi masyarakat dan sekolah, gladi lapang, dan bakti sosial di Maumere.
Dijelaskannya, alasan pemilihan Maumere sebagai lokasi latihan karena pengalaman kejadian tsunami di Maumere 12 Desember 1992. Pada saat itu terjadi gempa bumi 7,5 SR pada pukul 13.29 Wita. Selang 5 menit disusul tsunami ketinggian 36 meter yang mencapai 300 meter ke daratan. Korban 2.100 orang meninggal, 500 orang hilang, 447 orang luka, 90.000 ribu rumah hancur dan 90 persen struktur bangunan hancur.
"Pertimbangan lain adalah tingginya risiko ancaman gempabumi dan tsunami. Sebab Maumere berbatasan langsung dengan Flores Thrust," ujarnya.
Gladi lapang dilakukan 28 September 20011 di lapangan Patisomba. Sekitar 1.200 orang terlibat dalam gladi tersebut. Demo atau simulasi pertolongan darat berupa SAR dan Urban SAR, penyiapan shelter untuk pengungsi, penyelamatkan korban dan layanan medis. Helikopter dan pesawat Hercules TNI AU digunakan untuk operasi udara. "Penyelamatan di laut dilakukan oleh TNI AL, masyarakat nelayan dan Basarnas," imbuhnya.
Alutsista yang digunakan adalah 2 buah Pesawat Hercules, 1 KRI, 1 buah Helly Super Puma, 1 buah KAL, 1 speed boat TNI AL, 3 buah boat Basarnas, 4 buah kapal dari Himpunan Masyarakat Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) bantuan BNPB serta 5 buah kapal nelayan setempat.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar