Penyakit Kelamin Juga Menyerang Anak Umur 11 Tahun

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/08/30/764/chlamydia-ts-dalam.jpg
London, Penyakit kelamin ditularkan lewat hubungan seks, sehingga penderitanya kebanyakan berasal dari kalangan orang dewasa. Namun belakangan anak-anak juga terjangkit, bahkan bocah 11 tahun di Inggris sudah ada yang terinfeksi jamur Chlamydia.

Bocah laki-laki yang tidak disebutkan identitasnya tersebut tercatat sebagai pasien termuda di Inggris pada kelompok usia 16 tahun ke bawah, untuk infeksi Chlamydia yang menyerang organ reproduksi. Infeksi tersebut biasanya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.

Kasus ini terungkap dalam data terbaru yang dirilis oleh Mid Essex Foundation Trust belum lama ini. Data tersebut juga mencatat, dalam 3 tahun terakhir infeksi penyakit kelamin telah menjangkiti sedikitnya 1.000 anak di bawah usia 16 tahun.

Selain seorang bocah laki-laki usia 11 tahun yang telah disebutkan, penyakit kelamin juga menjangkiti 2 remaja usia 12 tahun di Inggris. Keduanya mengalami infeksi herpes genital dan kutil kelamin yang juga ditularkan melalui hubungan seks tanpa pengaman.

Makin tua umurnya, jumlah kasus penularan infeksi kelamin pada anak tercatat semakin besar. Pada kelompok usia 13 tahun misalnya, jumlahnya mencapai 46 anak sedangkan di kelompok usia 14 tahun dan 15 tahun masing-masing berjumlah 200 dan 602 anak.

Dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, data tersebut menunjukkan bahwa anak perempuan 3 kali lebih berisiko tertular infeksi kelamin. Sedangkan dari jenis infeksinya, Chlamydia paling banyak diderita baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.

Sama halnya dengan anak-anak, tingkat penularan penyakit kelamin pada orang dewasa di atas usia 50 tahun juga mengalami peningkatan. Penyebabnya juga sama, yakni kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang perilaku seks yang aman dan berranggung jawab.

Di kelompok usia 50 tahun ke atas, 16 persen orang dewasa melakukan hubungan seks dengan partner baru tanpa menggunakan kondom sebagai pelindung. Angka ini paling tinggi dibanding kelompok usia 26-30 tahun yang hanya 4 persen dan kelompok usia 22-25 tahun yakni 6 persen.

Sebagai upaya pencegahan, badan keluarga berencana di Inggris mengharapkan peran keluarga untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi pada anak-anak. Selain itu, siapapun yang melakukan hubungan seks yang berisiko diimbau untuk memeriksakan diri secepatnya.

"Jika Anda melakukan hubungan seks yang berisiko dan tanpa pelindung, sangat penting untuk segera memeriksakan diri sebelum muncul gejala," ungkap Lisa McCreesh, seorang farmasis yang terlibat dalam riset tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (30/8/2011).


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar