Tuna Rungu Berdisko dengan Bahasa Isyarat dan Lantai Getar

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/08/31/763/tuli-ts-dalam.jpg
London, Hingar bingar musik disko adalah salah satu bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat hiburan malam. Namun bagi tuna rungu yang juga butuh hiburan, suasana meriah seperti ini hanya bisa dinikmati dengan indra peraba dan penglihatan.

Sebuah konser bertajuk Sencity London 2011 yang akan digelar Oktober mendatang memang dirancang khusus untuk tuna rungu. Dalam konser yang tak harus didengarkan dengan telinga ini, hentakan bass dapat dirasakan lewat lantai yang bisa bergetar.

Indra selain telinga memang dimanfaatkan penuh dalam konser berteknologi tinggi ini. Selain menghadirkan lantai yang bisa bergetar sesuai irama musik, konser tersebut juga akan dipandu oleh Video Jockey (VJ) yang akan menginterpretasikan irama musik dengan bahasa isyarat.

Visualisasi tiap hentakan musik juga diperagakan oleh para penari yang atraksinya diklaim akan sangat memanjakan mata. Seorang penyanyi asal Finlandia, Signmark yang berupakan orang tuli pertama yang menjadi penyanyi rap terkenal juga akan tampil mengisi acara.

Sedangkan untuk lebih menghidupkan suasana, indra penciuman para pengunjung akan dimanjakan oleh seorang Aroma Jockey (AJ). Karena tiap bagian dari sebuah lagu punya nuansa berbeda, tugas para AJ adalah menterjemahkan nuansa tersebut dengan aroma dan bebauan yang sesuai.

"Sencity London 2011 adalah acara unik untuk menggandeng tuna rungu total maupun tuli sebagian. Semua indra selain telinga akan dipakai di sini yakni peraba, penciuman, penglihatan dan perasa/pengecap," ungkap Nienke van der Peet dari Skyway Programs yang merupakan penyelenggara konser tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (31/8/2011).

Meski baru pertama kali digelar di Inggris, tepatnya di O2 Arena London, acara ini sebenarnya sudah rutin digelar sejak 2003. Beberapa negara yang pernah menjadi tuan rumah antara lain Belanda, Belgia, Finlandia, Spanyol, Meksiko, Jamaika, Afrika Selatan dan Australia.

Musik dan gangguan pendengaran

Di kalangan pecinta musik, memiliki gangguan pendengaran apalagi sampai tuli bisa diibaratkan sebagai mimpi terburuk. Sayangnya karena sering menikmati musik dengan volume tinggi maupun dengan earphone, para musisi ataupun penikat musik justru lebih rentan mengalami gangguan ini.

Menurut seorang ahli saraf di Amerika Serikat, musik merupakan penyebab terbanyak pada gangguan telinga berdenging atau disebut juga tinittus. Sejumlah musisi ternama pernah didiagnosis tinnitus, misalnya gitaris legendaris asal Inggris, Eric Clapton, penyanyi Amerika Serikat, Barbra Streisand, gitaris dan penabuh drum grup band Metallica, James Hetfield dan Lars Ulrich dan bahkan komposer asal Jerman, Ludwig van Beethoven.

"Mendengarkan suara dengan tingkat kebisingan 85-90 desibel selama lebih dari 8 jam sudah pasti akan jadi masalah. Banyak dialami oleh para pemusik," ungkap Dr Maroun T Semaan dari Case Medical Center di Ohio seperti pernah diberitakan detikHealth sebelumnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar