Tawaran untuk bergabung segera bersambut “pucuk dicinta ulam tiba” memang ajakan inilah yang saya tunggu (maklum gratis..he2…)
Rugi besar kalau seminggu di Kota Batam tidak dimanfaatkan untuk “jalan-jalan”, perjalanan tidak biasa ini memang dalam rangka mengikuti Pameran Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) yang digelar dari tanggal 15 s/d 22 Juli 2010 di area Batam Center (depan gedung DPRD Batam/Asrama Haji).
Ini gara-gara termakan hasutan dari teman-teman daerah lain yang dengan bangganya menceritakan pengalamannya di Pulau batam.
Bahkan ada idiom yang berlaku, kalau pergi ke kota Batam belum lengkap kalau belum ke jembatan Barelang. Nah, lhoh semakin penasaran lagi…!!!
Okeylah kalau begitu..mumpung ada yang ngajak – gratis lagi – siapa takut.
Angin berhembus lembut namun rintik gerimis semakin deras, wah hujan, bisa gawat nih acara…!
Di ujung aspal kami berputar karena sudah tidak ada jalan lagi selain hamparan laut luas. Kami berdoa semoga perjalanan pulang kali ini hujan reda.
Rupanya doa kami terkabul perjalanan pulang hujan pun reda sehingga rombongan team BPTPH berhamburan keluar mengabadikan moment yang menarik untuk berfoto ria.
Apa sih istimewanya jembatan Barelang?
Jembatan Barelang merupakan penghubung 3 pulau yaitu Batam, Rempang dan Galang, keberadaannya diprakarsai oleh Habibie dalam rangka mengembangkan wilayah industri di Kepulauan Riau. Jembatan yang selesai dibangun pada 1992 memiliki panjang 2 km yang terdiri dari 6 jembatan.
Rangkaian jembatan yang letaknya kurang lebih 20 km dari pusat kota ini, masing-masing jembatan dinamai sesuai dengan nama-nama raja yang dahulunya berkuasa di kerajaan Melayu.
Jembatan yang sering juga disebut jembatan Habibie oleh masyarakat sekitar, pada setiap hari libur sering dikunjungi oleh warga baik yang tinggal sekitar Batam atau oleh pengunjung Kota Batam. Menikmati matahari yang perlahan tenggelam, menyaksikan para nelayan lokal yang tengah mencari ikan dengan perahu sederhananya atau sekedar menikmati ombak laut yang sesekali membuncah memecah keheningan sekitarnya. Keindahan pemandangan sekitar pulau-pulau yang dapat dinikmati dari atas jembatan memberi suasana dan eksotisme tersendiri.Sekitar jembatan juga banyak penjaja makanan ringan hasil tangkapan sungai sekitar jembatan (udang dan kepiting goreng).
Angin berhembus semilir mengusir kegerahan siang yang cukup panas, nasi soto dan teh obeng mengakhiri perjalanan ujung aspal pulau Batam.(USR)***
Ucapan terima kasih
Kepada Teman-teman BPTPH Provinsi Jawa Tengah
( Pak Suryo Banendro dan Ibu, Pak Marwoto, Pak Gunawan, Mbak Daniar, Mbak Misgiyati, Mbak Triherni, Mas Didi, Mas Adri, Mas Bakri)
.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar