Kecambah
Kelapa
sawit berkembang biak dengan biji dan akan berkecambah untuk selanjutnya tumbuh
menjadi tanaman. Susunan buah kelapa sawit dari lapisan luar sebagai berikut :
1. Kulit buah yang licin dank eras (
Epicarp )
2. Daging buah ( Mesocarp ), terdiri
atas susunan serabut ( fibre ) dan mengandung minyak.
3.
3. Kulit biji atau cangkang tempurung
( Endocarp ), berwarna hitam dan keras.
4. Daging biji ( Mesosperm ), berwarna
putih dan
mengandung minyak.
5. Lembaga ( Embrio ) Lembaga yang keuar dari kulit biji
-
Arah
tegak lurus keatas ( fototrophy ), disebut radikula yang selanjutnya akan
menjadi batang dan daun kelapa sawit.
-
Arah
tegak lurus kebaawah ( geotrophy
),disebut redikula
yang selanjutnya akan menjadi akar.
Plumula akan muncukl setelah redikula
tumbuh sekitar satu sentimeter.akar- akar edventif pertama muncul di sebuah
ring di atas sambungan radikula-hipokotil,kemudian membentuuk akar –akar
sekunder sebelum akar pertama muncul.bibit kelapa sawit memerlikan waktu hingga
tiga bulan untuk berubah menjadi organism yang mampu memfotosintesis dan
mengabsorpsi makanan dari dalam tanah secara sempurna.
Akar.
Kecambah
yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan
digantikan akar serabut. Akar serabut memiliki banyak percabangan, membentuk
anyaman yang rapat dan tebal. Sebagian akar tanaman kelapa sawit tumbuh ke
bawah
( Vertikal )
dan tumbuh ke samping ( Horizontal ).
Kelapa
sawit tumbuhan monokotil,artinya ,tanaman dari family araceae ini memiliki akar
serabut, redikula pada bibit tumbuh memanjang kebawah selama enam bulan hingga
mencapai 15 cm dan menjadi akar primer, akar ini akan terus berkembang.
Akar
serabut yang tumbuh secara vertical dan horizontal di dalam tanah .akar ini
akan bercabang menjadi akar sekunder, selanjutnya, akar sekunder berkembang dan
bercabang kembali menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Akar serabut kelapa
sawit tumbuh di seluruh pangkal batang hingga 50 cm diatas permukaan tanah.
Akar ini terdiri atas akar primer, sekunder, tersier, hingga quarter yang bisa
disebut dengan feeder roots. Jika dirawat dengan baik, pekembangan akar akan
membantu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi kelapa sawit. perakaran
yang kuat lebih tahan terhadap penyakit pangkal batang ( Ganoderma s.p ) dan kekeringan. perakaran tanaman kelapa sawit
dapat mencapai kedalaman 8 meter dan 16 meter secara horizontal.
Pemeliharaan akar
meningkatkan kapasitas absorsi tanaman (penyerapan unsur hara oleh tanaman
melalui akar ) percobaan dilapangan dengan menimbun daerah perakaran pada
pangakal batang akan memperbaiki
pertumbuhan tanaman. akar yang terpelihara akan menambah berat TBS. dan
memperbaiki pertandingan sex ratio
sebagai faktor
penentu produksi tanaman kelapa sawit.
Batang.
Pada
tahun – tahun pertama, sejak perkecambahan kelapa sawit tidak menunjukkan
pertumbuhan memanjang. Setelah tanaman berumur 4 tahun batang baru
memperlihatkan pertumbuhan memanjangnya.pertumbuhan batang tergantung pada
kekuatan pertumbuhan daun – daunnya.
Kelapa
sawit tidak memliki batang yang bercabang. pada pertumbuhan awal setelah fase
muda ( seeding ) ,terjadi pembentukan
batang – batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia. titik tumbuh
terletak di pucuk batang dan terbenam di dalam tajuk daun ,bentuknya seperti
kubis dan enak di makan.
Di
batang terdapat pangkal pelepah – pelepah daun yang melekat dan sukar terlepas,
meskipun daun telah kering dan mati. pada tanaman tua, pangkal – pangkal
pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa
sawit tampak berwarna hitam beruas.
Tanaman
yang tumbuh kurus memanjang menandakan bahwa faktor – faktor tumbuhnya tidak
sempurna, keadaan ini sering tarjadi karena jarak tanam terlalu sempit sehingga
daun - daun kelapa sawit saling tumpang tindih ( Overlapping ), akibatnya daun
kesulitan mendapatkan sinar matahari.tanaman yang masih muada dan pertumbuhan
batangnya cepat tinggi akan memberikan hasil produksi dibawah normal. Secara
alami tanaman kelapa sawit dapat mencapai umur 100 tahun dan tinggi mencapai 20
meter, tetapi, tanaman kelapa sawit sudah harus diremajakan sebelum mencapai
umur tersebut, karena produksi buah dan ongkos pemanenan sudah tidak seimbang.
Daun.
Daun tanaman kelapa sawit tumbuh di dekat titik tumbuh.
Setiap bulan biasanya akan tumbuh dua lembar daun, lalu pembentukan daun
berikutnya akan membentuk sudut 1350arah pertumbuhan daun pupus
lurus tegak keatas dan berwarna kuning.
Kelapa
sawit memiliki daun ( frond ) yang
menyerupai bulu burung atau ayam.di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua
baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. anak anak daun ( foliage leaf
let ) tersusun berbaris dua hingga ujung
daun dan berjumlah 80 – 120 lembar. di tengah tengah setiap anak daun terbebtuk
lidi sebagai tulang daun.
Ujung
pelepah daun sering tumbuh menyerupai buntut benang yang mecirikan kekurangan
unsur karbon. ciri lainya ,ujung daun membentuk seperti ujung tombak ( hook leaf ).boron merupakan unsur hara
yang ada di dalam tanah. tetapi kadang jumlahnya tidak cukup untuk kebutuhan tanaman seehingga perlu di
tambah melalui pemupukan. kekurangan lainya seperti defesiensi unsur hara
nitrogen dan magnesium dicirikan dari warna daun yang semakin pucat dan
cenderung menguning, tidak hijau mengkilap.
kelapa
sawit dewasa mempunyai 30 – 40 pelepah daun ,kadang hingga 48 pelepah (
1-2 pelepah di bawah tandan ). produksi
dan rata-rata 24 – 26 pelepah / tahun.
dihitung mulai dari pelepah yang telah membuka.berdasar kan data publikasi
helai. kemudian sewaktu umur 10 tahun
jumlah bisa mencapai 280- 300 helai.
Bunga.
( Tepung sari ) dan bunga betina ( Putik
). Namun ada juga tanaman kelapa sawit yang hanya memproduksi bunga jantan
saja.
Kelapa
sawit yang berumur tiga tahun sudah
mulai dewasa dan mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga
tersebut keluar dari ketiak atau pangkal pelepah daun bagian dalam. bunga
jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. kelapa
sawit mengadakan penyerbukan bersilang ( croospollination ) artinya, bunga
betina dari pohon yang satu di buahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainya
dengan perantaran angin dan atau serangga penyerbuk.
Masa
reseptif ( masa putik menerima tepung sari ) adalah 3 X 24 jam, setelah itu
putik akan berwarna hitam dan mengering, jika selubung bunga ( Spatha ) bunga jantan baru terbuka akan
tercium bau harum, tepung sarinya baru dan masih segar. Dalam keadaan alami
tepung sari hanya dapat hidup ( membuahi putik ) selama 24 jam saja, tepung
sari dapat bertahan 10 minggu apabila diawetkan dengan cara di oven dengan suhu
konstan 600C selama 24 jam.tepung sari awetan biasanya di gunakan
dalam penyerbukan bantuan ( assisted pollination ).
Perbandingan
bunga betina dan bunga jantan ( sex ratio )
sangat di pengaruhi oleh pupuk dan air, jika tanaman kekurangan pupuk
dan kekurangan air,bunga jantan akan lebih banyak keluar. produktivitas tanaman
menjadi baik jika unsur hara dan air dapat tercukupi dan tersedia.dalam jumlah
yang cukup dan seimbang. kecukupan unsur hara dan air didasarkan pada analisis
tanah ,air dan daun sesuai dengan umur tanaman, sex ratio mulai terbentuk 24
bulan sebelum di panen, artinya, calon bunga ( primordial ) telah terbentuk dua
tahun sebelum panen. karena itu, perencanaan produksi di hitung minimal tiga
tahun sebelumnya, sehingga perencanaan pemupukan dapat di jadwalkan.
Buah
Buah kelapa sawit tumbuh di ketiak daun dan membentuk tandan,
semakin tua umur tanaman maka pertumbuhan daun semakin sedikit dan produksi
buahnya akan semakin menurun, tetapi tidak berarti produksi minyaknya menurun.
Berat tandan kelapa sawit pun bervariasi, dari beberapa ons hingga 30 kg.
Tanaman
kelapa sawit akan mulai berbuah pada umur 18 bulan setelah tanam, tetapi kadar
minyaknya masih sedikit dan persentase limbah ( lumpur ) tinggi. Maka dari itulah
di perkebunan kelapa sawit buah yang tumbuh pada tanaman muda harus
dibuang
( Kastrasi ) agar tidak menjadi buah
Buah
muda berwana hijau pucat, semakin tua berubah menjadi hijau hitam hingga
kuning.buah sawit yang masih mentah berwarna hitam ( nigrescens ), beberap
diantaranya yang berwarna hijau ( virescens ), sementara itu, buah matang
berwarna merah kuning ( oranye ).selanjutnya buah matang akan rontok ( buah
leles atau brondol ) keadaan ini menandakan bahwa kelapa sawit sudah layak
panen diberikan bersdasarkan jumlah jatuhnya brondolan ,yakni 1-2 buah per kg
tandan.tandan sawit terdir atas sekitar 2000 sawit dan tingkat kematangannya
bervariasi.secara praktis,tandan yang dianggap matang atau layak panen adalah
jika telah berwarna merah jingga yang memiliki kandungan karotena ( pigmen
alami berwarna merah, berada dibagian kulit buah yang matang) namaun, ada juga
buah sawit yang tidak mengandung karotena di mesocarpnya ( buah albecens ).
Biji kelapa sawit
memiliki ukuran dan bobot yang berbeda untuk setiap jenisnya. Biji dura afrika
memiliki panjang 2 – 3 Cm dan bobot rata – rata 4 gram, sehingga dalam satu kg
terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, sedangkan
biji tenera afrika rata – rata memiliki berat 2 gram per biji. Umumnya, biji
kelapa sawit memiliki periode dorman, yakni periode istirahat yang tidak segera
dapat berkecambah atau tumbuh. Perkecambahan bias berlangsung lebih dari 6
bulan, dengan tingkat keberhasilan sekitar 50%.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar